STARJOGJA.COM, SPORT – Mitos dan kutukan sepanjang sejarah Piala Dunia pasti selalu seru untuk dibahas. Piala Dunia selalu kental dengan mitos dan kutukan yang masih terus diceritakan di kalangan pecinta sepak bola. Entah kebetulan atau cocoklogi, namun mitos dan kutukan itu terjadi di setiap edisi Piala Dunia.
Apa saja mitos dan kutukan tersebut? Kami merangkumnya untuk anda dari berbagai sumber :
Juara Bertahan Selalu Gugur di Babak Selanjutnya
Mitos dan kutukan Piala Dunia yang paling terkenal berlaku untuk tim juara bertahan. Sebagaimana diketahui jika juara bertahan Piala Dunia di edisi sebelumnya tidak akan mampu lolos dari babak grup di Piala Dunia pada edisi selanjutnya.
Timnas Jerman menjadi tim terakhir yang gagal tembus babak 16 besar di Piala Dunia 2018. Kala itu skuad Der Panzer yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Dunia 2014, harus tersingkir di babak grup. Bahkan mereka dipermalukan oleh Korea Selatan dengan skor akhir 2-0.
Kutukan juara bertahan ternyata juga pernah menimpa Spanyol pemenang 2010, dan Italia pemenang 2006. Spanyol gagal lolos di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014. Sedangkan Italia juga mengalami hal yang serupa di Piala Dunia 2010.
Inggris Tidak Pernah Juara Piala Dunia Lagi
Mitos dan kutukan Pialaa Dunia pernah terjadi di Timnas Inggris. Skuad The Three Lions berhasil juara Piala Dunia pada edisi 1966. Di partai final, mereka berhasil menekuk perlawanan Jerman Barat dan laga berkesudahan dengan skor 4-2.
Sebelum itu, kedua tim sempat bermain imbang 2-2 di waktu normal. Namun pada laga itu, Jerman Barat protes dengan keputusan wasit lantaran telah mengesahkan gol dari Geoff Hurst. Mereka menilai jika bola belum melewati garis gawang.
Lantas, Jerman Barat mengutuk Inggris tidak akan pernah menjadi juara Piala Dunia lagi. Hingga saat ini, skuad The Three Lions belum mampu juara lagi di Piala Dunia.
Comments