By 
STARJOGJA.COM – Sosialisasi stunting, bertujuan menjelaskan arti kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Penyebab stunting di Indonesia beraneka ragam, antara lain praktik pengasuhan yang kurang baik, kurangnya akses ke bahan makanan bergizi, air bersih dan sanitasi serta terbatasnya layanan Kesehatan.
Bidan Puskesmas Srumbung, Sunarni mengatakan dalam sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Cabean Wetan, Bringin, Srumbung, Magelang.
“Stunting bisa tercegah dengan memastikan Kesehatan dan kecukupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Mulai pada saat ibu hamil hingga bayi berusia 2 tahun,” katanya.
Agar peningkatan kesehatan dan gizi ini terwujud perlu terdukung adanya pelatihan pada tenaga kesehatan, pemberian suplemen gizi mikro pada ibu dan balita dan pemberdayaan masyarakat.
Sunarni berharap agar setelah ada sosialisasi ini para ibu semakin pandai dalam ngopeni anaknya.
Baca Juga : Longsor Di Dusun Blembem, 58 Jiwa Mengungsi
Kegiatan yang pesertanya para ibu warga Cabean Wetan ini merupakan kerjasama Puskesmas Srumbung dengan mahasiswa KKN UNY Cabean Wetan.
Muhammad Hariyanto, Ketua KKN Cabean Wetan mengungkapkan kegiatan ini terselenggara karena pada awal mulai KKN ada 3 kasus anak 5 tahun yang menderita stunting.
“Hal ini memotivasi kami agar ketiga balita tersebut bebas dari stunting, oleh karenanya pelatihan ini ada,” katanya.
Salah satu peserta, Santi mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi para ibu muda khususnya yang memiliki balita untuk mengetahui perkembangan gizi anak sekaligus cara mengurus anak dengan cara yang sehat. Ketua Posyandu, Kanti merasa senang dengan sosialisasi ini karena mendorong para ibu lebih perhatian pada anaknya.
“Harapannya kedepan nanti tidak ada lagi anak yang terkena stunting,” pungkas Santi. (Maylin Angelica)
Sumber : Humas UNY
Comments