STARJOGJA.COM, Info – Memiliki tahi lalat di tubuh ternyata harus sering dicek apakah masuk kategori jinak atau ganas. dr. Dyah Ayu Mira Oktarina, Ph.D.,Sp.KK Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM mengatakan mengecek tahi lalat dengan Sakuri atau periksa kulit sendiri.
” Sakuri periksa kulit sendiri. Kita bisa butuh bantuan cermin kadang ada di tempat kita tidak lihat. sampai sedetil detilnya apakah ada yang baru atau yang belum pernah ada. Misal ada satu diantara yang banyak ada satu yang item tambah gede maka bisa diperiksa,” katanya kepada Star FM.
Mira menyarankan bagi yang memiliki tahi lalat untuk melakukan Sakuri untuk melihat apakah ada perbedaan bentuk dan besarnya dari waktu ke waktu.
Baca juga : Arti Tahi Lalat di Tubuh Anda, Mitos atau Fakta?
“Tahi lalat atau benjolan di kulit bisa warna hitam kadang tidak terlalu jelas, bisa timbul sejak lahir atau bisa setelah dewasa,” katanya.
Menurutnya tahi lalat bisa mengenai semua orang. Walaupun tidak semua orang memiliki tahi lalat.
“Bisa mengenai siapa saja bisa jenis kulit apapun, dari yang terang seperti kaukasia coklat sawo matang. Karena pada dasarnya kita punya melanosid yang menghasilkan pigmen,” katanya.
Mira mengatakan munculnya tahi lalat bisa sejak lahir atau sudah dewasa. Namun ada faktor risiko yang membuat muncul tahi lalat.
“Faktor risiko, timbul banyak tahi lalat, sinar matahari, kalau nanti ngomongin jinak ke arah ganas radikal bebas bisa termasuk polusi dan teman temannya,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan dr. Paranita Ferronika, Ph.D.,Sp.PA(K) Departemen Patologi Anatomi FK-KMK UGM. Menurutnya tahi lalat ada yang masih kategori jinak atau ganas.
“Jinak itu ada gen sendiri, kalau ganas itu nanti dia bisa menjalar kemana mana. Ada yang bilang (punya tahi lalat) karena keturunan. Kalau ibunya banyak tahi lalat maka anaknya ada tahi lalat. Bukan penyakit ya tapi kekhasan,” katanya.
Ferro mengatakan untuk mengetahui tahi lalat masuk kategori jinak atau ganas dengan ABCDE. A adalah asimetris, dimana tahi lalat jinak itu akan sama kanan kirinya.
“Kedua B, Border kalau jinak itu dia tepinya tegas. Kalau ganas dia mulai bintang kan ya. C itu color itu kalau jinak warnanya homogen item ya item semua. Kalau warna campur campur ya bisa dicurigai tapi periksa dulu ya,” katanya.
Ferro mengatakan D selanjutnya adalah diameter. Jika tahi lalat itu jinak atau normal itu 6 milimeter seperti penghapus di ujung pensil. Jika lebih dari itu maka bisa dicurigai atau diperiksakan.
“Terakhir itu e itu evolve ada perubahan dari kecil jadi besar. warna homogen jadi heterogen nanti diperiksa lewat dokter kulit dulu,” katanya.
Comments