STARJOGJA.COM. JOGJA – Stunting jadi salah satu masalah balita Indonesia. Prevelansi stunting di Indonesia sendiri menyentuh angka lebih dari 20% yaitu 27,67% pada tahun 2020. Herbal dapat dimanfaatkan untuk mencegah serta mengatasi stunting pada balita.
APT. Ichwan Ridwan Rais, M.SC., PH.D., Dosen Fakultas Farmasi UAD menjelaskan definisi stunting secara ilmiah.
“Stunting merupakan kondisi di mana anak memiliki tinggi badan kurang dari umurnya. Secara standarnya adalah minus 2 standar deviasi median standar pertumbuhan dari WHO,” jelas Ichwan saat berbincang di Star FM.
Penyebab stunting beragam, baik secara biologis maupun secara gaya hidup dapat berpengaruh pada tumbuh kembang balita.
“Penyebab stunting itu beragam. Contohnya itu pekerjaan ibu, tinggi badan orangtua, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pola asuh, ASI pada anak, pendidikan dan pengetahuan ibu, Riwayat hidup hingga factor genetic,” sambungnnya.
Ia menilai Pemerintah sendiri juga menanggapi dengan serius stunting balita ini. Hal ini dapat terlihat melalui progam-progam yang ditujukkan untuk mengentaskan stunting pada balita.
“Pemerintah juga sangat mendukung pengentasan stunting. Kita lihat beberapa progam pemerintah yang mengacu pada UU Gerakan Nasional Percepatan Pebaikan Gizi, ada 13 kementrian yang melakukan pencegahan stunting,”ungkapnya.
Beberapa upaya pemerintah untuk mencegah stunting seperti Progam Pemberian Makanan Tambahan, Sanitasi Berbasis Lingkungan dan Anggaran Setiap Desa.
APT. Ichwan juga menambahkan saat ini pemanfaatan herbal untuk mencegah dan mengatasi stunting mulai digunakan.
“Obat herbal itu adalah obat yang dibuat dari alam. Bisa tumbuhan, hewan bahkan mineral. Namun saat ini pemanfaatannya belum optimal. Masyarakat juga sering mencampuradukkan herbal dengan obat tradisional,” jelas Ichwan lebih lanjut.
Beberapa herbal dapat dimanfaatkan untuk mencegah serta mengatasi stunting. Herbal tersebut tentu mengandung berbagai macam gizi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan dari balita itu sendiri.
“Terdapat berbagai macam herbal yang dapat membantu kita dalam menghadapi stunting. Contohnya di sekeliling kit aitu ada kelor, temulawak, madu, jinten hitam dan umbi-umbian,”tambahnya.
Adanya bahan makanan ini tentu sangat membantu kita dalam menghadapi stunting. Tidak hanya murah namun macam-macam herbal mudah untuk didapatkan. Namun menjadi salah satu tantangan bagaimana kita mengolah herbal agar bisa dinikmati oleh balita tanpa ada kendala.
“Balita tentu akan pilih-pilih makanan. Jika kita berinovasi dalam mengolah bahan pangan ini tentu balita belum tentu mau untuk mengonsumsinya. Oleh karena itu kita membutuhkan adanya inovasi dalam pengolahannya. Salah satu inovasinya adalah membuat masakan seperti nugget, cemilan, pudding yang disukai anak-anak,” ujar Ichwan.
Adanya inovasi ini kemudian memberikan jalan kepada keluarga untuk memberikan makanan yang memiliki gizi tinggi kepada anak-anaknya.
“Setiap keluarga memiliki kebutuhannya masing-masing. Dengan adanya inovasi ini tinggal keluarga memanfaatkan inovasi untuk mencukupi gizi yang ada. Karena dengan berinovasi keluarga kita akan siap dalam menghadapi stunting,” pungkas APT. Ichwan.
Sumber : Maylin Angel
Comments