STARJOGJA.COM, JOGJA – Ketahui Bahaya Miom pada Rahim Wanita. Sebagian perempuan pernah mengalami penyakit miom, namun terkadang mereka tak menyadarinya. Penyakit miom adalah pertumbuhan sel tumor yang ada di dalam atau di sekitar uterus (rahim). Penyakit miom bukanlah kanker atau tumor ganas. Penyakit miom terjadi karena sel otot pada rahim tumbuh perlahan secara abnormal.
dr. Muhammad Ary Zucha, Ph.D, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM/ RSUP Dr. Sardjito menjelaskan walaupun bersifat jinak, mioma uteri tetap perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi lain jika tidak segera ditangani. Ketahui Bahaya Miom pada Rahim Wanita.
” Beberapa komplikasi mioma uteri adalah anemia, gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil, keguguran, terhambatnya sirkulasi darah, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Mioma uteri sering tidak menimbulkan gejala spesifik sehingga penderitanya akan kesulitan untuk menyadari kondisi ini. Namun, beberapa gejala umum dari mioma uteri yang harus diwaspadai, diantaranya Nyeri haid, Volume darah yang keluar saat haid melebihi batas normal, Siklus menstruasi berlangsung lebih lama dari biasanya dan Nyeri panggul yang tidak kunjung sembuh.
Mioma uteri sering kali muncul pada bagian dinding dan permukaan rahim. Ukuran tumor jinak yang tumbuh pada organ rahim ini umumnya beragam, mulai dari seukuran kelereng hingga bola tenis. Mioma uteri adalah kondisi medis yang dapat dialami oleh wanita di berbagai kalangan usia. Namun, mioma uteri lebih sering dialami oleh wanita yang telah memasuki masa pra-menopause.
” Miom terkadang tidak terdiagnosis karena sering tidak menimbulkan gejala. Miom dapat terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Dengan didukung pemeriksaan penunjang seperti USG, MRI, HSG dan Biopsi,” lanjutnya.
dr. Faizah Dwi Tirtasari, Sp.PA, dari Departemen Patologi Anatomik FK-KMK UGM/ RSUP Dr. Sardjito menjelaskan pentingnya biopsy/pemeriksaan patologi anatomi untuk mioma uteri. Ia mengatakan Sampel jaringan tumor yang diambil setelah tindakan bedah diperiksa oleh dokter patologi anatomik.
” Melalui pemeriksaan ini dokter bisa mengetahui apakah tumor bersifat jinak atau ganas. Pemeriksaan ini dilakukan juga untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang bisa memicu gejala yang sangat mirip dengan miom,” jelasnya.
Penanganan mioma uteri akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit. Penanganan akan dilakukan oleh dokter obstetric ginekologi, di antaranya melalui Pemantauan berkala pertumbuhan mioma uteri, Terapi hormon atau lewat Miomektomi, yaitu prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat mioma uteri untuk ukuran mioma uteri yang besar atau masih berusia muda dan berencana melakukan program hamil.
Comments