“Pos gardu anim yang disebut tim unit reaksi cepat untuk mengurai kepadatan lalulintas. Ini bersinergi boncengan Dishub dan polisi,” katanya di 101.3 Star FM Selasa 18 April 2023.
Yulianto mengatakan jika saat ini seluruh personil Dishub Kota Yogyakarta terlibat dalam mengamankan libur lebaran yaitu 105 orang dan tidak ada cuti selama libur lebaran. Ia mengatakan selama libur lebaran puncak arus mudik di kota Yogyakarta pada tanggal 19-20 April 2023.
“Sesuai bapak Menteri Perhubungan kemarin ada 123 juta pemudik yang kemungkinan di DIY 5,9 juta orang dan 60% dari jumlah itu masuk ke kota Jogja yaitu sekitar 3 juta,” katanya.
Ia pun memberikan gambaran bahwa Malioboro akan menjadi primadona wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Sementara Malioboro memiliki kapasitas terbatas, sehingga ia memberikan saran agar jangan memaksakan diri parkir di Malioboro.
“Misal bisa ke Senopati, Ngabean bisa ke Malioboro dengan, naik angkutan terdekat atau jalan kaki, badan sehat, dapat suasana yang enak. Dari Ngabean jalan ke Ahmad Dahlan bisa mampir beli oseng oseng mercon dulu,” katanya.
Maryanto Kasat Lantas Polresta Jogja mengaku pihaknya siap menerima kunjungan wisatawan pemudik yang pulang ke Jogja. Pihaknya telah menyiapkan 5 pos pengamanan di Jogja yaitu di Pospam Gejayan, Tetek Malioboro, Gembiraloka, Tugu Pal Putih, Titik Nol Km.
“Ini bukan kerja dari kami saja tapi Dishub, Pol PP, Jogoboro kita bersatu mengamankan pemudik di kota Jogja. Kita siagakan kendaraan untuk mengatur lalu lintas di penggal jalan tertentu, kita akan selalu berdua untuk mendtangi titik kemacetan. Jangan khawatir kita sudah siagakan personil. Jika padat kita akan lakukan rekayasa lalulintas,” katanya.
Hingga tanggal 18 April 2023, volume di beberapa ruas jalan belum singifikan. Ia menyebut beberapa titik yang rawan kepadatan arus lalu lintas ada di seputaran Tugu, Malioboro, Pasar Kembang, Titik nol dan Jalan KS Tubun, obyek wisata Taman Sari dan Gembiraloka.
“Kita sudah meramu rekayasa lalu lintas. H-3 dan H+3 car free night di Malioboro ditiadakan, agar arus bisa dipecah ke Malioboro. Nanti dari Abu Bakar Ali bisa ke malioboro. Kalau padat merayap dari Abu Bakar Ali ada water barier, kita lakukan arus lalu lintas dari ujung timur ABA ke Pasar Kembang yang mau ke Malioboro bisa ke jalan Mataram,” katanya.
Maryanto mengatakan rekayasa lalu lintas ini dilakukan setiap saat menemukan kepadatan arus lalu lintas. Hal ini untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
“Rekayasa lalu lintas setiap ada kepadatan lalulintas. Isidentil melihat situasional. Pada Prinsipnya tidak ada penutupan tapi hanya pengalihan arus lalulintas,” katanya.
Baca juga : Sambut Libur Lebaran 2023, Kota Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Comments