STARJOGJA.COM, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan indeks membaca masyarakat masih rendah. Untuk itu, perpustakaan sebagai pusat membaca masyarakat harus dikemas lebih menarik.
“Tantangan buat perpustakaan di era digital besar, karena harus bersaing dengan media sosial, gedget, dan tentunya masyarakat lebih disibukkan dengan itu. Sehingga hal tersebut agak menggeser minat membaca masyarakat, terutama di kalangan generasi muda,” ungkap Abdul Halim Muslih kala bertemu dengan pengurus ATPUSI Bantul, Kamis (27/4/2023).
Lebih lanjut Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa orang zaman dulu memiliki budaya membaca yang sangat tinggi, sehingga memiliki wawasan yang sangat luas. Wawasan yang luas tersebut akan mempengaruhi tingkah laku dan cara pandang masyarakat terhadap suatu hal.
“Orang bisa berbeda-beda cara pandangnya, karena salah satu akar masalahnya adalah tingkat mereka membaca buku. Orang yang wawasannya sempit bisa dipastikan jarang atau tidak pernah membaca buku,” lanjut Abdul Halim Muslih.
Tentang ATPUSI
Sebelumnya pengurus ATPUSI Bantul melakukan silaturahmi dengan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Sebanyak delapan orang perwakilan pengurus Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) kabupaten Bantul bersilaturahmi di rumah dinas Bupati Bantul.
Pengurus ATPUSI Bantul diwakili oleh Anita Heni Kristanti, SE, A.Ma. Pust. (Ketua), Dwi Astutiningsih, S.I.Pust. (Sekretaris), Kholimah Sugiwanti SE, Retno Septi, S.Pd, Siti Zamronah, Wardiyanto, A.Ma.Pust, Rajiyem, S.Pd, Widodo, S.Pd.
Sekretaris ATPUSI Bantul, Dwi Astutiningsih menjelaskan anggota ATPUSI terdiri dari pengelola perpustakaan sekolah dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, baik sekolah negeri maupun swasta.
Dalam silaturahmi tersebut, ATPUSI Bantul mempersembahkan majalah karya ATPUSI dari Kecamatan Pajangan, sebagai bukti bahwa ATPUSI turut serta membantu pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang literate.
Comments