STARJOGJA.COM, JOGJA – Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Puro Pakualaman kembali digelar, Sabtu (29/4/2023) untuk menyemarakkan wisata Yogyakarta dan menarik minat wisatawan. Dalam upacara tersebut ditampilkan pula beberapa atraksi budaya DIY.
Kepala Bidang Destinasi Wisata DIY, Kurniawan, menyampaikan Upacara Ganti Dwaja Bregada Jaga Kadipaten Puro Pakualaman digelar secara rutin setiap 35 hari sekali pada Sabtu Kliwon di Puro Pakualaman.
Selain sebagai upacara rutin, Kurniawan menyampaikan ada atraksi wisata budaya yang digelar pula yang dapat dinikmati masyarakat. Kurniawan menyampaikan selain sebagai tradisi, upacara tersebut digelar juga untuk merekatkan hubungan antara Puro Pakualaman dengan masyarakat dan wisatawan serta dunia wisata Yogyakarta.
Menurutnya dengan mengemas upacara pergantian bregada dengan atraksi budaya, dapat membuat event tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan. Menurutnya event budaya yang diselenggarakan secara rutin tersebut, dinilai memiliki prospek yang cukup baik untuk menarik wisatawan.
“Dispar DIY memandang rangkaian acara tersebut merupakan atraksi yang menciptakan daya tarik sekaligus untuk mengenalkan budaya Puro Pakualaman ke masyarakat luas,” katanya.
Dia pun berharap ke depannya, event tersebut semakin dikenal masyarakat luas.
“Tujuan dan harapannya adalah semakin dikenalnya acara pergantian bregada, tidak hanya sebagai event budaya tetapi juga atraksi wisata yang menarik,” katanya.
Dalam event tersebut, selain ada upacara pergantian bregada prajurit ditampilkan pula atraksi budaya DIY yakni tarian dari Sanggar Tetuka, dan Jathilan Kudo Wiromo Putro dari Kulonprogo.
Event ini merupakan kerja sama antara Dinas Pariwisata DIY dengan Kadipaten Puro Pakualaman untuk menyemarakkan wisata Yogyakarta. Upacara dilakukan di dalam Puro Pakualaman, sedangkan atraksi wisata budaya dilakukan di Alun-Alun Sewandanan.
Dalam upacara tersebut, prajurit yang berganti yakni Bregada Lombok Abang dengan Bregada Plangkir. Di bagian akhir upacara tersebut, para prajurit melakukan Mubeng Beteng Puro Pakualaman.
Sumber : Harian jogja
Comments