STARJOGJA.COM, Info – Jumlah kasus penyakit leptospirosis di DIY terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. dr. Citra Indriani, MPH Epidemiologist Pusat Kedokteran Tropis UGM menjelaskan beberapa gejala awal leptospirosis agar masyarakat lebih waspada.
“Leptospirosis gejala awal mirip dengan penyakit lain seperti demam, pegal pegal dan dominan di sakit bagian betis, mata menjadi kuning jika tidak mendapat obat bisa mengalami gagal ginjal dan berakibat fatal,” katanya di 101.3 Star FM 27 April 2023.
Citar mengatakan penyakit yang termasuk zoonosis atau disebabkan bakteri leptospira disebarkan tidak hanya tikus tapi hewan lain seperti sapi. Citra meminta masyarakat waspada jika mengalami gejala awal leptospirosis.
“Jogja endemis leptospirosis pada mereka dengan riwayat demam harus tanyakan riwayat pekerjaan, apakah terpapar area leptospira. Ada yang hari kedua, dokter tidak mengira petani yang datang dengan pegal pegal, sebagai kewaspadaan di daerah endemis jika ada demam dengan pegal nyeri otot dan ada riwayat hubungan bakteri leptospira ada kemungkinan infeksi,” katanya.
Citra mengatakan bagi pasien yang terkena leptospirosis dan akhirnya meninggal karena penanganannya terlambat. Sehingga seluruh tubuh pasien mengalami kegagalan sehingga mengalami fatalitas.
“Nanti diresepkan antibiotik dan diberikan lebih dini bisa menyembuhkan. Mereka yang terlambat karena terlambat dikenali sebagai leptospira dan mengalami gagal ginjal dan tidak mendapatkan terapi tepat waktu. Itu yang menyebabkan kematian pada leptospira,” katanya.
Citra mengakui kasus leptospirosis di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahunnya. Contohnya dari kasus tahun 2020 hingga tahun 2023 ini.
“DIY setiap tahun selalu ada laporan leptospirosis dari dinas kesehatan 2020 ada 169 kasus, 2021 ada 79 kasus, 2022 menjadi 235, kasus, per maret lalu kenaikannya trennya terus naik. beberapa daerah juga mengalami hal yang sama,” katanya.
Citra melanjutkan bakteri leptospira sangat nyaman di air. Sehingga kasus di musim hujan terhitung banyak dibandingkan musim lainnya.
“Kenapa musim hujan karena jumlah air banyak, gorong gorong banyak tikus di sana. jika musim hujan maka ia terbawa air,” katanya.
Banyak kasus leptospirosis masuk dari bagian tubuh yang terbuka melalui kulit terbuka. Masa inkubasi bakteri paling cepat dua sampai tiga hari sampai 10 hari kemudian.
“Dulu kita investigasi di bantul kulit pada petani, ada luka di kaki tapi tidak dirasakan, itu rentan bakteri masuk. Melalui kulit yang tidak utuh. Bisa masuk lewat air yang belum terkaporitasi atau terkena panas. Dia tidak suka dengan panas,” katanya.
Baca juga : Awal Tahun 2023, 6 Orang di Bantul Meninggal karena Leptospirosis
Comments