STARJOGJA.COM, Info – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki tujuan dalam menciptakan daerah atau kawasan ramah lansia. Endang Patmintarsih S.H., M.Si Kepala Dinas Sosial DIY mengatakan menciptakan kawasan ramah lansia menjadi harapan besar Pemda DIY.
“Kita ada regulasi Permensos no 4 tahun 2017 tentang pedoman pengembangan kawasan ramah lanjut usia perda no 3 tahun 2021 tentang lanjut usia secara regulasi bapak gubernur juga konsen pelayanan lanjut usia di DIY dapat hidup berkualitas,” katanya di 101,3 Star FM Jumat (12/05/2023).
Endang mengatakan harapan Pemda DIY dapat menciptakan provinsi ramah lansia bagi puluhan lansia di wilayahanya. Langkah yang tengah dilakukan adalah mencangkup pelayanan publik tujuan fasilitas mendukung dan pemenuhan lansia, dan peran pemerintah masyarakat dan dunia usaha.
“Lansia sangat miskin dan miskin kita ada 40 ribuan maka yang sangat miskin banyak yang terlantar dia tidak punya keluarga dan ekonomi juga tidak mampu, maka pemerintah DIY memiliki tusi (tugas fungsi),” katanya.
Endang mengatakan jumlah lansia sebanyak 40 ribuan itu bukan semuanya dari DIY, banyak dari luar DIY. Menurutnya DIY itu istimewa karena bagi lansia dirasa nyaman.
“Suasana enak, orangnya ramah saling perhatian etikanya, sopan santun orang luar DIY yang ingin menghabiskan masa tuanya di DIY karena nyaman tinggal di DIY. Makanya tujuannya menjadi provinsi ramah lansia,” katanya.
Endang menjelaskan program yang sudah dilakukan dengan layanan di dalam panti atau balai sudah ada jaminan layanan kebutuhan dasar. Dalam balai itu, program penjaminan sosial sudah difasilitasi pemerintah kesehatan, pendampingan spiritual dan skill.
“Kita mikul duwur mendem jero, maka kami sebagai keluarga maka layanan ya mereka anggap kami ini cucunya. Ini yang harus jalin dan menghormati mereka sebagai orang tua tapi tetep mereka harus berdaya agar hidup berkualitas,” katanya.
Selain layanan balai dari pemerintah, masyarakat yang peduli dengan lansia juga memiliki kepedulian untuk membantu lansia. Sehingga ada panti yang dikelola oleh swasta.
“Ada 45 lks yang tersebar di kabupaten kota. Masyarakat punya jiwa sosial dan kesadaran. Kami terima kasih kita bersama membantu lansia,” katanya.
Endang menyebut pihaknya sudah memiliki grand design dalam memberikan layanan terbaik bagi lansia. Walaupun begitu semuanya harus ada kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat.
“Pemda sudah berusaha untuk layanan publik bagi lansia. Kita proses grand design ramah lansia. ini berproses perbaikan infrastruktur, layanan publik, wisata ramah lansia ini yang di grand design ada semua,” katanya.
Rustiyadi, S.Pd Sekretaris 1 Komda Lansia DIY mengatakan pihaknya memiliki Gerakan Sayang Lansia. Ia berharap gerakan ini dapat digaungkan agar di tengah masyarakat muncul gerakan sayang lainnya.
“Sudah kita gembar gemborkan minimal 3 S. Senyum, setelah senyum sapa lalu kita kasih salam. Syukur ditambah S lainnya sayang santunan, kami ingin mendorong gerakan sayang lansia,” katanya.
Rustiyadi mengatakan beberapa OPD di DIY juga sudah melakukan peduli dengan lansia. Walaupun begitu perlu ada ketegasan dalam implementasinya.
“Dinas Pariwisata itu sekarang sudah menghimbau di wilayah wisata untuk memberikan layanan, syukur memberikan gratisan. Hanya belum ditulis terang terangan misal di loket lansia gratis,” katanya.
Comments