STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Mahasiswa UNY Lestarikan Pis kopyor Makanan Tradisional yang Hampir Punah. Agar pis kopyor tidak punah sekelompok mahasiswa KKN UNY Panjatan IV Kulonprogo mengajarkannya pada warga setempat. Sekretaris KKN Panjatan IV Novita Herawati Purnomo mengatakan pis kopyor ini menggunakan bahan lokal yang ada di Panjatan yaitu kelapa dan pisang.
“Tujuannya untuk menaikkan angka UMKM didesa ini” kata Novita, Selasa (30/5).
Menurut penanggungjawab kegiatan Fizar Raga Alam, makanan ini dimodifikasi agar terlihat lebih modern.
“Pis kopyor ini agar terlihat lebih modern kami menggunakan alumunium foil
agar lebih terlihat indah dan menarik” katanya.
Indonesia kaya akan budaya tradisional, baik itu berupa permainan, kesenian bahkan makanan. Namun keberadaannya mulai terkikis oleh zaman karena remaja era sekarang kurang memahami tentang hal itu. Salah satunya pis kopyor. Jajanan yang rasanya segar dan lezat ini merupakan kudapan legendaris.
” Dahulu pis kopyor banyak dijajakan di pasar tradisional berdampingan dengan kudapan lainnya, namun sekarang sangat susah mendapatkan pis kopyor ini, apalagi di perkotaan,” jelasnya.
Menurutnya, Bahan yang dibutuhkan 800 ml santan, 100 gram gula pasir, pisang 3 biji, roti tawar 6 pasang, kelapa muda 1 butir, 1 sdt garam dan 1 sdt vanili bubuk. Alat yang diperlukan adalah pengukus, pisau, talenan, piring dan sendok.
Fizar memaparkan, cara membuatnya pertama kali bebus gula, vanili, garam dan santan. Aduk rata jangan sampai pecah. Potong roti tawar dadu boleh dihilangkan pinggirannya atau tetap dipakai. Pisang dipotong-potong lalu ditata dalam cup bersama roti tawar dan kelapa muda. Tuang santan hingga terendam semua. Beri irisan daun pandan dan kukus selama 15 menit. Pis kopyor siap disajikan.
Menurut mahasiswa prodi D4 Tata Boga Fakultas Vokasi UNY tersebut,
lazimnya pis kopyor dibungkus dalam daun pisang namun dalam pelatihan ini digunakan aluminium foil agar mudah dan praktis.
“Apabila pis kopyor dibungkus daun pisang maka wangi daun pisang dan aroma daun pandan setelah dikukus akan menambah kenikmatan dalam menyantap kudapan ini,” lanjutnya.
Mahasiswa KKN UNY berharap dengan adanya pelatihan ini maka warga Panjatan IV dapat melestarikannya, bahkan lebih baik apabila dapat menambah pendapatan keluarga dengan menjajakannya. Pis kopyor merupakan salah satu kudapan yang memiliki nilai jual tinggi, baik dari segi rasa maupun pemasarannya karena jajanan ini sudah mulai langka.
Salah satu peserta pelatihan, Marinah merasa senang dengan kegiatan ini karena memperoleh ilmu baru tentangmakanan tradisional yang hampir terlupakan.
“Semoga masih ada pelatihan tentang makanan tradisional yang nyaris lenyap dari pasar” ungkapnya.
Comments