Dony mengatakan perayaan Waisak yang diikuti oleh sejumlah biksu dari berbagai negara dan kurang lebih 5.000 umat itu juga menjadi simbol toleransi dan kebhinekaan.
“Kita semua telah mengikuti bagaimana sambutan dan dukungan yang luar biasa dari seluruh masyarakat dari berbagai macam agama. Ini menunjukkan kebhinekaan dan inilah yang ingin kita sampaikan ke dunia bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki rasa toleransi tinggi antar pemeluk agama,” kata Dony dalam keterangan di Magelang, Senin.
Dony juga menyebut perayaan tahun ini menjadi momentum menyatukan semangat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat dalam mendorong Candi Borobudur menjadi destinasi spiritual umat Buddha seluruh dunia.
Perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema Heritage in Harmony sebagai pesan kunci. Nilai-nilai Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual tourism digaungkan sebagai warisan budaya bangsa yang mengajarkan tentang toleransi, kebhinekaan, keberagaman, dan gotong-royong.
Selama sepekan penuh, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya itu menggelar Side Event Waisak bertajuk “Festival Purnama” 2023, yang merupakan aktualisasi dari tema yang dipilih.
Dony memaparkan perayaan ini terselenggara berkat kerja sama dan dukungan berbagai pihak, yakni Kementerian BUMN, InJourney, anak usaha InJourney melalui PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, masyarakat sekitar Borobudur, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Ini merupakan kolaborasi yang sangat signifikan. Kita harapkan ke depan kerja sama antara kami dengan saudara-saudara umat Buddha dan seluruh masyarakat sekitar Borobudur akan semakin erat,” ungkap Dony.
InJourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), membantu seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan perayaan puncak Waisak tahun ini.
Persiapan telah dilakukan sejak empat bulan lalu dengan menata ulang Candi Borobudur dengan melakukan berbagai terobosan menyiapkan Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual.
“Kami banyak sekali melakukan pertemuan, bertemu saudara-saudara umat Buddha, bagaimana kita menjadikan Borobudur tidak hanya sebagai satu warisan budaya tentunya, tapi kita juga ingin ada soul di Candi Borobudur,” katanya.
Dony mengungkapkan, prosesi perayaan Waisak yang luar biasa tahun ini diharapkan menambah trafik kunjungan ke Candi Borobudur dan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Comments