STARJOGJA.COM, Info – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman membuat inovasi menurunkan kasus Tuberculosis di wilayah Sleman dengan Sikat TB. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman dr. Cahya Purnama, M.Kes mengatakan hal pertama adalah menghilangkan stigma ini karena penyakit ini bisa disembuhkan dan diobati.
“Semakin cepat diketahui semakin diatasi, maka perlu kesadaran masyarakat untuk pengecekan maka kami jemput bola ke dusun dusun dengan SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberculosis). Nanti ada terduga TB maka kita akan cari 10-15 orang disekitarnya,” katanya di Talkshow Sikat TB, Nyawiji Eliminasi TBC di STAR 101.3 FM Jumat (16/6/2023).
Cahya mengatakan Indonesia khususnya Kabupaten Sleman harus hati hati sebab angka TB semakin meningkat di dunia sebagai negara peringkat kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia (Global TB Report, 2022). Indonesia menghadapi berbagai isu yang menghambat pengendalian TBC terutama di lingkungan kumuh padat kumuh miskin (kupat kumis).
“Screening di Kupat Kumis atau kumuh padat kumuh miskin ini rentan tertular, penderita di desa cukup banyak maka percepatan eliminasi,” katanya.
Cahya mengatakan upaya penemuan terus dioptimalkan saat ini hingga ke kalurahan. Pihaknya akan mendatangi seluruh kalurahan di Sleman untuk mengeliminasi kasus TB ini.
“Total kasus TB yang tercatat tahun 2022 sebanyak 1941, dengan 95 kasus kematian dan 35 kasus TB kebal obat,” katanya.
Menurutnya bagi para penderita TB tidak perlu khawatir karena saat ini TB sudah ada obatnya dengan meminum regimen TB itu minimal 6 bulan. Jika pasien tidak patuh dengan pengobatan lalu dia berhenti maka akan berbahaya.
“Maka dia menjadi TB resisten obat. sudah ada kasus kebal obat karena ini biaya tinggi dan pengobatan cukup panjang. tolong minum teratur selama 6 bulan,” katanya.
Saat ini untuk memeriksakan TB dapat dilakukan di Puskesmas terdekat karena memiliki obatnya dan gratis termasuk pemeriksaan dengan rontgen. Saat ini teknologinya cukup canggih untuk mengetahui penyakit TB ini.
“Cepat dan rontgen itu dua hari bisa menemukan bahkan ada alat baru saat itu bisa temukan saat itu juga,dengan cepat itu untuk bisa memotong rantai TB,” katanya.
Cahya mengatakan ciri atau gejala orang terkena TB adalah batuk lebih dari dua minggu secara terus menerus, batuk berlendir, berdahak dan campur darah, penurunan berat badan signifikan, panas, berat badan menurun, berkeringat di malam hari. Penularannya melalui droplet atau percikan ludah.
“Jika ada gejala seperti itu segera memeriksakan diri, itu wajib diketahui statusnya sehingga bisa ditangani. Masa inkubasi 12 minggu jika sudah jadi tbc bisa menyerang otak tulang dan kemana mana sehingga penurunan berat badan,” katanya.
Comments