Melalui siaran pers oleh Bioskop Online (16/6), kunjungan penonton tersebut dilakukan dengan berkolaborasi bersama komunitas Fetscil san Artchemist. Bertajuk “Belajar di Pesantren,” acara kunjungan tersebut dilakukan dengan menonton bersama serta diskusi film “Pesantren” garapan dari sutradara Shalahudin Siregar.
“Kami berharap lebih banyak penonton terinspirasi film ‘Pesantren,’ mendapat perspektif baru tentang toleransi beragama,“ kata Ajeng Parameswari selaku Presiden Bioskop Online.
Pemutaran film di Surabaya berlangsung di dua tempat, yakni di SMKN 12 Surabaya dan Wisma Jerman, Surabaya. Film “Pesantren” merupakan film dokumenter karya Shalahudin Siregar yang berlatar kehidupan di Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islam Cirebon.
Uniknya, pesantren tersebut dipimpin oleh seorang perempuan bernama Hj. Masriyah Amva. Film “Pesantren” mengulik secara mendalam apa saja yang dipelajari para santri di sana, mulai dari berpikir kritis, kesetaraan gender, dan toleransi.
Sejak penayangan terbatasnya pada kurun 2019 – 2022 silam, film “Pesantren” berhasil mencuri perhatian masyarakat karena alur ceritanya yang menarik. Bahkan, film “Pesantren” berhasil menjadi peserta kompetisi “XXI Asiatica Film Festival 2020” serta berhasil tayang di “International Documentary Film Festival Amsterdam 2019” dan “The University of British Columbia 2022.”
Saat ini, film “Pesantren” tayang terbatas di aplikasi dan laman website Bioskop Online hingga 30 Juni 2023.
Comments