Lifestyle

Jemaah Haji Perlu Daya Tahan Tubuh yang Tinggi

0
ONH Plus
Ilustrasi Haji
STARJOGJA.COM, Info –  Jemaah haji menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Iris Rengganis perlu  daya tahan tubuh yang tinggi selama menunaikan ibadah.
“Daya tahan tubuh bagi jemaah haji sangat penting, karena kalau kita naik haji itu medannya berat, oleh karena itu kita butuh sistem imun yang kuat agar tidak terkena penyakit,” kata Iris dalam keterangannya pada Minggu.

Iris mengatakan risiko kesehatan banyak sekali, apalagi banyak jemaah haji lansia terkena penyakit lain karena rata-rata memang sudah memiliki komorbid.

Lebih lanjut Iris mengimbau agar jemaah haji berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan produk-produk kesehatan tertentu. Dengan menjaga daya tahan tubuh, jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih baik dan sehat, kata Iris.

“Cara pencegahan penyakit banyak sekali, seperti misalnya tidur cukup, makan-makanan bergizi, vitamin yang cukup dan juga kita bisa menambahkan imunomodulator. Itulah yang akan memperkuat imun tubuh kita,” jelas Iris.

Terkait dengan imunomodulator, Iris menyebutkan salah satu pilihan yang dapat dikonsumsi jemaah haji adalah asupan yang dibuat dari tanaman Phyllanthus niruri atau meniran hijau yang bisa meningkatkan sistem imun.

Phyllanthus niruri memiliki efek imunomodulator yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” jelas Iris.

Penelitian tentang efektivitas Phyllanthus niruri dalam meningkatkan daya tahan tubuh jemaah haji secara khusus juga telah dilakukan oleh Iris dan timnya.

Dia melakukan penelitian terhadap ratusan jemaah haji pria maupun wanita, dengan hasil bahwa mengkonsumsi Phyllanthus niruri terbukti dapat menurunkan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebesar 17,3 persen dibandingkan dengan multivitamin.

Sementara itu, jika dikombinasikan dengan multivitamin maka tingkat keefektifan bisa mencapai 36,2 persen. Penelitian dilakukan selama 40 hari pada jemaah haji berusia 18-65 tahun dengan kriteria dan pemantauan secara ketat.

Bayu

Film Pesantren Temui Penonton di Surabaya

Previous article

Bentuk Komitmen UGM Menjadi Kampus Inklusif Penyandang Disabilitas

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle