STARJOGJA.COM, Info – Menemukan secara cepat kasus penyakit Tuberculosis (TB) di masyarakat Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM melakukan skrining. Skrining dilakukan pada 18 Juli 2023 melalui sinergi dengan Program Temukan dan Investigasi Tuberculosis Bareng-bareng (Temu Ireng). Selain itu juga dilakukan penyuluhan kader kesehatan Puskesmas Imogiri 2, Kabupaten Bantul, DIY.
Kegiatan yang diketuai oleh dr. Domas Fitria Widyasari, Sp.MK., dilaksanakan atas kerjasama Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM, Dinas Kesehatan Bantul, Puskesmas Imogiri 2, Zero TB, dan PAMKI Cabang Yogyakarta.
Skrining TB yang dilaksanakan di Balai Desa Sriharjo Imogiri diikuti oleh 130 pasien dari kontak tracing pasien TB, pasien anak dengan stunting, pasien DM dan lansia, serta tenaga kesehatan yang berisiko tertular TB. Skrining TB ini juga meliputi pemeriksaan radiologi dada, tes Mantoux, dan layanan konsultasi langsung dengan dokter disaat itu juga.
“Kegiatan skrining TB dilakukan dengan melakukan pengambilan spesimen dahak dan urin pasien suspek TB. Spesimen tersebut selanjutnya dilakukan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan lateral flow urine lipoarabinomannan assay (LAM-TB) yang semuanya dikerjakan di Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM,” papar Domas dalam rilis yang diterima Senin (24/7/2023).
Sementara untuk kegiatan penyuluhan kader kesehatan dilaksanakan di Aula Puskesmas Imogiri 2 Bantul dengan narasumber dari dosen dan peserta didik PPDS Mikrobiologi Klinik FK-KMK UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 kader yang merupakan perwakilan dari 130 kader kesehatan.
Kegiatan ini turut serta disaksikan oleh Kepala Desa Sriharjo, Selopamioro, Karangtengah, dan Kebonagung. Pada hari yang sama juga berlangsung monitoring evaluasi (monev) kegiatan oleh tim pengabdian masyarakat FK-KMK UGM yang dipimpin oleh Sutono, S.Kep., M.Kep., M.Sc.
Kegiatan monev tersebut melihat langsung proses skrining TB dari proses registrasi, skrining awal, pemeriksaaan tanda vital pasien, rontgen, sampai pada pengambilan spesimen sputum dan urin.
Kegiatan skrining dan penyuluhan TB mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan antusiasme masyarakat setempat mengikuti kegiatan ini serta koordinasi dan keterlibatan banyak mitra dalam kegiatan tersebut.
Disisi lain, tim monev juga menyampaikan peran dan keterlibatan dosen, tenaga pendidik dan juga peserta didik PPDS Program Studi Mikrobiologi Klinik juga terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian kali ini. Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini menghasilkan kader kesehatan yang tanggap TB, serta dapat menangkap pasien TB secara cepat.
“Program ini diharapkan dapat berlanjut di tahun berikutnya dalam upaya menyukseskan program Indonesia Bebas TB, terutama di wilayah Yogyakarta,”harap Domas.
Sumber : Humas UGM
Baca juga : Dosen ITS Rancang Alat Percepat Diagnosis TBC
Comments