STARJOGJA.COM, JOGJA – Penyakit anthrax yang terjadi pada hewan ternak dapat dikategorikan sebagai penyakit berbahaya. Manusia yang terinfeksi anthrax apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis akan menyebabkan kematian.
Selain dari hewan ternak, bakteri antrhax dapat menular pada manusia lewat
lingkungan yang pernah tercemar. Dr. Drh. Vincentus Arca Testamenti Research Manager Pusat Kedokteran Tropis UGM mengatakan hewan ternak yang memakan rumput di lingkungan yang terpapar bakteri anthrax dapat menyebabkan penularan lebih lanjut pada manusia.
“Lagi-lagi bakteri anthrax ini cukup tahan di lingkungan dimana hewan ternak itu memakan rumput sehingga ketika sudah memakan rumput hewannya kena, kita kena karna memakan mengonsumsi hewan ternak, ” katanya kepada Star FM.
Secara umum penyakit anthrax banyak ditemukan pada hewan mamalia. Namun hewan yang cukup menunjukkan keparahan yang tinggi terdapat pada hewan ternak.
Dr. Drh. Vincentus mengatakan hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba sangat rentan terkena anthrax karena perilaku makannya.
“Alasan kenapa ketiga hewan ternak itu lebih mudah terinfeksi anthrax karna perilaku memakan rumput di tanah,” katanya.
Masyarakat perlu mewaspadai jika terdapat hewan ternak yang mati mendadak. Dr. Drh. Vincentus mengatakan ciri-ciri hewan ternak yang cukup mengindikasi hewan tersebut terinfeksi adalah keluarnya darah pada beberapa bagian wajah.
“Gejala-gejala mati mendadak dan keluar darah dari berbagai lubang di wajah itu adalah salah satu ciri yang cukup mengindikasikan bahwa itu antrhax,” katanya.
Ia juga mengatakan hewan ternak yang terpapar harus dikubur tanpa disembelih karena bakteri banyak beredar di peredaran darah hewan tersebut. Penguburan hewan pun harus dilakukan jauh dari pemukiman dan sebisa mungkin daerah penguburan tidak digunakan untuk kegiatan bercocok tanam, bertani dan memelihara hewan.
Pencegahan penularan antrhax dilakukan dinas peternakan dan kesehatan hewan dengan melakukan langkah dekontaminasi. Drh. Vincentus mengatakan kuburan hewan yang terinfeksi akan disemen agar tidak ada lagi kontak antara bakteri antrhax dengan manusia dan hewan disekitarnya.
“Ketika dikubur dan atasnya diaspal itu harapannya tidak ada lagi baik itu hewan dan manusia yang berkontak dengan antrhax yang sudah terkubur di dalam,” katanya.
Apabila hewan-hewan ternak memiliki gejala antrhax peternak hewan wajib untuk melapor untuk segera dilakukan penanganan oleh dinas terkait. Masyarakat juga tidak perlu khawatir untuk membeli daging di pasar atau supermarket karena daging yang di edarkan di masyarakat baik itu daging sapi, kambing dan domba sudah dilakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
Comments