STARJOGJA.COM, Info – Pengolahan sampah menjadi perhatian semua pihak setelah TPA Piyungan Bantul ditutup. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi Kalurahan Bangunharjo, Bantul dalam mengelola sampah terpadu.
“Saya apresiasi kepada Bangunharjo yang sudah bergerak cepat merespons darurat sampah ini dengan mendirikan tempat pengolahan sampah terpadu untuk mengatasi sampah, terutama di Kelurahan Bangunharjo,” kata Bupati Abdul Halim seusai meninjau lokasi pengolahan sampah organik dengan dekomposer di Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Rabu.
Menurut dia, model pengolahan sampah di Kelurahan Bangunharjo yang mencakup lima pedukuhan itu merupakan model terbaik, dimana semua jenis sampah mulai dari organik, sampah nonorganik dan residual dapat terkelola maksimal.
“Ini merupakan model yang bagus, dimana ada komposter untuk mengolah sampah organik, ada pemilahan sampah yang nonorganik, dan ada pemusnahan, pembakaran untuk memusnahkan sampah residu,” katanya.
Bupati mengatakan sistem pengolahan sampah di Bangunharjo tersebut cukup sempurna, tinggal bagaimana nanti bisa dikelola dengan konsisten, apalagi masyarakat pengelola juga mendapat bantuan komposter untuk mengolah sampah organik.
“Karena konsistensi ini adalah kunci kesuksesan, karena produksi sampah terus menerus ada, kalau tempat ini tidak konsisten, sampah kita berserakan lagi. Insya Allah bantuan ini akan terus kita upayakan,” katanya.
Dia mengatakan selain dukungan dari pemerintah kabupaten (pemkab), dalam pengolahan sampah yang sempurna juga perlu dukungan dari pihak lain, yang memiliki perhatian dan kepedulian yang sama terhadap masalah lingkungan hidup.
“Seperti perusahaan-perusahaan melalui program CSR (tanggung jawab sosial perusahaan), perguruan tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat, nanti kita arahkan untuk membantu agar tempat ini lebih sempurna,” katanya.
Sementara itu, Lurah Bangunharjo Nur Hidayat mengatakan ini merupakan salah satu program sesuai dengan instruksi bupati untuk mengelola sampah secara terpadu, dengan harapan nantinya sampah yang diproduksi masyarakat akan selesai di tingkat kelurahan.
“Jadi, selain tiga proses ada pengumpulan, pemilahan dan pemusnahan sampah, kita juga ada inovasi, yaitu pendayagunaan atau pemanfaatan sampah menjadi barang kerajinan. Sehingga, harapan kami ada dukungan dari pemda agar kita bisa lebih luas dalam pengelolaan sampah di level kelurahan,” katanya.
Sumber : Antara
Baca juga : Skenario Pengelolaan Sampah di TPST Piyungan
Comments