STARJOGJA.COM, TOKYO – Sebuah Kafe di Jepang punya fasilitas unik. Kafe di Tokyo Sediakan Bilik untuk Tidur Sejenak Sambil Berdiri.
Kalau jerapah saja dapat tidur sambil berdiri, mungkinkah manusia juga dapat melakukannya? Jawabannya bisa ditemukan di sebuah kafe di kawasan Harajuku, Tokyo ini.
Manusia tidur sambil berdiri seperti jerapah, itulah yang melatarbelakangi pembuatan sleeping pod Giraffenap, bilik untuk tidur yang sekarang ini tersedia di sebuah kafe di distrik Harajuku, Tokyo.
Yoshihito Nohara, manajer Koyoju Plywood Corporation, perusahaan Jepang yang membuat bilik tidur Giraffenap itu, mengatakan, “Setiap hari jerapah tidur sambil berdiri sekitar 20 menit. Dan seperti itulah, kami pikir 20 menit per hari juga merupakan lamanya waktu yang tepat untuk tidur sejenak. Itu sebabnya kami menyebutnya Giraffenap, karena begitulah cara jerapah beristirahat.”
Ruang kecil itu, kurang lebih seukuran bilik telepon, cukup untuk ditempati satu orang. Ada bantal-bantal penyangga untuk lutut dan punggung, serta penyangga kepala yang bisa ditekuk. Dengan bantalan yang menahan beban, seorang pengguna Giraffenap dapat tidur sejenak tetap dalam posisi tegak atau berdiri.
“Masalahnya kalau kita berbaring untuk beristirahat, kita dapat dengan mudah tidur satu atau dua jam, yang berdampak negatif terhadap tidur kita pada malam hari. Kami mendorong gagasan tidur sambil duduk. Tetapi dengan Giraffenap, kita dapat berdiri dan tidur. Ini bagus sekali untuk tidur singkat 20 menit, jadi kami memesannya,” ujar Manajer Nestle Jepang Jiro Takaoka.
Merek kopi instan Swiss itu telah mengoperasikan “kafe tidur” di Tokyo sejak 2017, dengan tempat-tempat tidur berdiri sebagai tambahan opsi terbarunya. Biayanya 825 yen atau sekitar 86 ribu rupiah per 30 menit. Meskipun tidur berdiri kedengarannya tidak masuk akal, para pelanggan menyampaikan ulasan awal yang positif kepada Reuters.
Miyazaki, karyawan di bidang teknologi informasi berusia 20-an yang baru pertama kali memanfaatkan bilik tidur itu, mengatakan, “Ini pengalaman saya tidur sambil berdiri. Berat badan saya tertopang lebih daripada yang saya perkirakan dan saya bisa beristirahat.”
SUMBER : VOA Indonesia
Comments