STARJOGJA.COM, Pos Komando Taktis (Kotis) Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yonif Raider 300 / BJW mendapatkan serangan dari Kelompok Separatis dan Teroris di Papua (KSTP). Kali ini, penyerangan tersebut juga melibatkan seorang anak muda yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menjadi mata-mata dan mengawasi pergerakan Pos Kotis Ilaga Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300 / BJW.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Mobile Raider 300 Siliwangi, Letkol Inf. Afri Swandi Ritonga mengatakan bahwa di tengah pengamanan terlihat dari arah SMAN 1 Ilaga terdapat 2 (dua) orang anak remaja yang diperkirakan masih berusia 16 tahun dengan gerak-gerik mencurigakan. Kedua anak remaja tersebut terlihat terus melakukan pemantauan ke arah Pos Satgas sambil memainkan ponsel mereka.
Kemudian, menimbang bahwa memang kondisi belakangan ini di mana di Distrik Ilaga tersebut memang sering terjadi sasaran teror dan juga penembakan yang dilakukan oleh gerombolan separatis itu, sehingga pihak Dansatgas Mobile Yonif Raider 300 / BJW kemudian mengerahkan personelnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap kedua remaja itu.
Proses pemeriksaan terhadap anak SMA tersebut pun dilaksanakan dengan humanis, namun dari raut wajah remaja tersebut terlihat raut wajah yang sangat panik dan seolah-olah menolak untuk diperiksa, ketika ponsel dari remaja tersebut diperiksa oleh personil satgas, seketika itu juga remaja tersebut langsung melarikan diri. Tidak lama setelah kejadian tersebut terdengar suara letusan tembakan dari arah belakang SMA yang mengarah ke arah personel yang sedang melaksanakan pemeriksaan.
Letkol Inf Afri Swandi Ritonga kemudian menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa pada saat kejadian tersebut. Dengan adanya tembakan yang mengincar kepada para personel Satgas 300 dapat diyakini bahwa kedua remaja itu memang ditugaskan oleh KSTP untuk memata-matai Pos Satgas sebelum melakukan aksinya untuk menggencarkan penyerangan di Pos Satgas.
Dansatgas Mobile Yonif Raider 300/BJW kemudian langsung mengerahkan tiga Tim yang dipimpin Pasiops Satgas Mobile Raider 300/BJW, Lettu Inf Dzaky Naufal guna melakukan pengejaran kearah belakang SMAN 1 Ilaga.
Mereka menemukan adalah salah satu honai yang di dalamnya terdapat beberapa barang mencurigakan seperti ponsel, panah, busur, pisau, bendera Bintang Kejora, senter, teropong, kelogong, charger, kepala gergaji hingga barang lainnya.
Dipastikan bahwa anak SMA tersebut juga telah mendapatkan ancaman oleh Kelompok KSTP.
Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dave Akbarshah Fikarno Laksono menuilai bahwa sejauh ini memang situasi dan kondisi yang berada di Bumi Cenderawasih masih tidak kunjung kondusif. Tentunya dengan hal tersebut, menurutnya akan menjadi lebih baik jika aparat keamanan bisa melakukan peninjauan ulang mengenai bagaimana strategi tempur dan pendekatan yang mereka gunakan selama ini dalam menghadapi gerombolan makar itu.
Perlu adanya status hukum dari pihak TNI untuk semakin dipertegas dalam melakukan pengejaran terhadap KSTP agar bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan aksinya kembali serta kondisi keamanan dan kedamaian kembali terwujud di Papua.
Penulis : Rebecca Marian, Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Baca juga : 14 Tahun Star FM : Terimakasih Para Mitra
Comments