STARJOGJA.COM, JOGJA – BBPOM berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dan giat melaksanakan berbagai program fasilitasi pengembangan UMKM Obat dan Makanan. Salah satunya Crash Program dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan.
Sebanyak 100 UMKM pangan olahan difasilitasi dalam registrasi pangan olahan yang diadakan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta.
Plt Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Ani Fatimah Isfarjanti menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya aktif Badan POM dalam mempermudah, mendekatkan diri dengan masyarakat dan mempercepat proses pendaftaran pangan sebagai bentuk dukungan Badan POM terhadap industri pangan.
“Ada sekitar 100 UMKM yang kami fasilitasi selama dua hari ini. Tapi, masih kami tunggu sampai waktu selesai kegiatan ini, jadi masih bisa bertambah jadi lebih dari 100 UMKM,” ujar Ani saat ditemui dalam kegiatan Crash Program dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan di Hotel Harper Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).
Ia mengatakan Kegiatan ini merupakan upaya aktif Badan POM dalam mempermudah, mendekatkan diri dengan masyarakat dan mempercepat proses pendaftaran pangan sebagai bentuk dukungan Badan POM terhadap industri pangan.
“Selain Crash Program dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan, sebelumnya juga giat dilaksanakan Bimtek Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan Desk Konsultasi CPPOB maupun registrasi pangan untuk membantu dan mempercepat UMKM di DIY dalam proses mendapatkan NIE,” lanjutnya.
Fasilitasi Bantuan Uji juga diberikan kepada UMKM, baik fasilitasi bantuan uji yang dilaksanakan di BBPOM di Yogyakarta maupun fasilitasi hasil kolaborasi pendampingan dengan lintas sektor, yaitu dari Dinas Koperasi dan UKM DIY (44 UMKM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY (45 UMKM) dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo (6 UMKM) tentunya kesempatan masih terbuka untuk UMKM yang memang benar-benar berkomitmen untuk mendaftarkan produknya.
” Kegiatan kolaborasi ini merupakan salah satu inovasi BBPOM di Yogyakarta (Inovasi BERPENDAR-Bersama Pendampingan UMKM Untuk Memperoleh Izin Edar) dan berhasil menjadi TOP Inovasi 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2023,” jelasnya.
Kegiatan Crash Program dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan selama 2 hari ini menghasilkan 16 Nomor Izin Edar (NIE) pangan baru, dan verifikasi akun 19 perusahaan (meliputi pendaftaran akun baru, penambahan jenis pangan, dan penambahan pabrik baru. Aplikasi Registrasi Pangan Olahan Berbasis Resiko yang telah terintegrasi OSS RBA melalui subsite ereg-rba.pom.go.id, untuk UMKM Pangan dengan produk risiko menengah rendah dapat mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dalam waktu 1 hari kerja.
“Hal ini menjadi bukti bahwa aplikasi ereg-rba dapat mempercepat proses registrasi pangan olahan, dan dengan adanya Crash Program dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan ini dapat mempercapat evaluasi produk pangan dengan resiko tinggi. Dengan telah dikeluarkannya NIE ini, produk pangan tersebut telah mempunyai legalitas untuk diperjualbelikan di pasar offline maupun online,” tutupnya.
Comments