STARJOGJA.COM, Info – Jet tempur siluman F-35 milik Amerika Serikat (AS) hilang secara misteri hingga saat ini. Peristiwa itu muncul dengan bukti rekaman panggilan telepon selama empat menit antara petugas operator darurat dan sang pilot yang mencari bantuan sesaat setelah keluar dari jet tersebut.
Dilansir dari USA Today pada Jumat (22/9/2023), rekaman itu menunjukkan bahwa pilot memohon bantuan medis setelah keluar dari jet tempur F-35 dan menabrak halaman belakang rumah seorang penduduk di South Carolina, yang kemudian memberitahu petugas operator.
“Ada seorang pilot di rumah kami. Saya kira dia mendarat di halaman belakang rumah saya. Tolong, apakah ambulans dapat datang ke sini,” kata penghuni kawasan North Charleston itu.
Sang pilot kemudian tersambung dalam panggilan itu, menyatakan bahwa sebuah jet militer jatuh dan dirinya perlu diselamatkan.
“Saya pilotnya. Saya tidak yakin di mana pesawat itu berada. Pesawat itu mungkin mendarat darurat di suatu tempat, saya telah keluar,” katanya.
Rekaman pilot tersebut muncul pada hari yang sama ketika kantor federal merilis laporan yang mendesak Departemen Pertahanan dan militer untuk mengevaluasi perawatan unit jet tersebut. Departemen Pertahanan dan militer AS disebut berencana menghabiskan US$1,7 triliun untuk 2.500 unit jet tempur siluman F- 35 Lightning II.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, jet senilai US$100 juta itu dikabarkan hilang dan terbang tanpa pilot sebelum jatuh di utara Pangkalan Gabungan Charleston di South Carolina. Puing-puing dari jet tersebut ditemukan pada Senin (18/9/2023) di Indiantown, Carolina Selatan, 80 mil di sebelah utara pangkalan.
Belum jelas mengapa jet tersebut tidak terlacak, karena Korps Marinir AS belum merilis banyak informasi resmi mengenai hal tersebut. Korps Marinir mengatakan pesawat itu terbang pada ketinggian sekitar 1.000 kaki dan memiliki perangkat lunak kontrol penerbangan, yang dapat menjelaskan bagaimana pesawat itu dapat terus terbang tanpa pilot.
“Ini dirancang untuk menyelamatkan pilot kami jika kehilangan kesadaran situasional,” kata Korps Marinir dalam sebuah pernyataan. Masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus ini.
Kantor akuntabilitas pemerintah AS dalam laporannya menyoroti rencana Departemen Pertahanan untuk berinvestasi pada pesawat F-35 ini, karena biaya sebesar US$1,3 triliun telah dikaitkan dengan pengoperasian dan pemeliharaan pesawat tersebut.
Sumber: Antara
Comments