STARJOGJA.COM, TEKNO – Peneliti Menemukan Cara Menghitung Usia Bumi. Dalam sebuah penelitian, dilaporkan bahwa planet yang kita huni ini terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu.
Angka tersebut diperoleh oleh para peneliti yang telah mempelajari sampel batuan paling kuno. Sampel batu yang diambil dan diteliti tidaklah hanya batuan dari Bumi saja melainkan juga dari bulan, serta meteorit yang terbentuk di awal tata surya untuk menentukan usia bumi.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 2019, tentang batuan yang dibawa kembali oleh misi Apollo, menunjukkan bahwa bulan terbentuk sekitar 4,51 miliar tahun yang lalu, sekitar 50 juta tahun setelah pembentukan tata surya (4,56 miliar tahun yang lalu).
Dilansir dari earthsky.org, para ilmuwan mengukur usia batuan menggunakan teknik yang disebut dengan penanggalan radiometrik. Beberapa elemen dalam batuan bersifat radioaktif, dan para ilmuwan memanfaatkan sifat itu sebagai tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan usia mereka.
Untuk menentukan penanggalan batuan, para ilmuwan mengukur jumlah relatif isotop induk dan anak dalam sampel mereka. Dari penelitian sebelumnya, mereka sudah mengetahui bahwa waktu paruh U-235 – jumlah waktu yang dibutuhkan 50 persen U-235 untuk berubah menjadi Pb-207 – adalah 704 juta tahun.
Oleh karena itu, jika sampel batuan masing-masing memiliki 50 persen U-235 dan Pb-207, maka batuan tersebut berumur 704 juta tahun. Jika sampel memiliki 25 persen U-235 dan 75 persen Pb-207, sampel tersebut berumur 1,4 miliar tahun..
Sejarah penanggalan radiometrik ditemukan dan dimulai sekitar awal abad ke-20, para ilmuwan kemudian belajar lebih banyak tentang radioaktivitas. Penemuan tambahan tentang radioaktivitas lebih menyempurnakan upaya pengukuran usia bumi.
Pada intinya, para ilmuwan sepakat menetapkan usia Bumi ada di angka 4,54 miliar tahun yang diukur menggunakan metode radiometrik pada batuan-batuan di Bumi, bulan, hingga meteorit.
PENULIS : Kristina Harefa
Sumber : Solopos.com
Comments