STARJOGJA.COM, HEALTH – Fenomena Sendawa, tindakan spontan di mana udara keluar dari perut melalui mulut, adalah pengalaman yang hampir semua orang alami.
Meskipun tampak sederhana, banyak yang bingung tentang apa yang sebenarnya menjadi penyebabnya. Sendawa terjadi ketika perut mengandung udara yang tertelan, dan faktor-faktor tertentu dapat memicu fenomena ini.
Berikut ini adalah penyebab umum terjadinya sendawa, seperti yang dikutip dari Healthline.com pada Selasa (26/09/2023):
1. Aerofagia
Aerofagia adalah kondisi di mana seseorang menelan udara secara berlebihan. Hal ini dapat terjadi karena makan terlalu cepat atau minum terlalu cepat. Selain itu, aerofagia juga bisa disebabkan oleh kebiasaan seperti berbicara dan makan secara bersamaan, mengunyah permen karet, mengisap permen keras, minum melalui sedotan, merokok, penggunaan gigi palsu yang tidak pas, serangan kecemasan, dan hiperventilasi.
2. Makanan dan Minuman
Beberapa makanan dan minuman juga dapat menyebabkan sendawa lebih sering. Minuman berkarbonasi dan alkohol sering kali menjadi pemicu sendawa. Sementara itu, makanan tinggi pati, gula, atau serat dapat menyebabkan produksi gas yang lebih banyak.
3. Obat-obatan
Ternyata, beberapa jenis obat-obatan juga dapat menyebabkan sendawa. Ini termasuk obat-obatan seperti acarbose (digunakan untuk diabetes tipe 2), obat pencahar seperti laktulosa dan sorbitol, obat pereda nyeri seperti naproxen, ibuprofen, dan aspirin, serta penggunaan berlebihan obat pereda nyeri.
4. Kondisi Medis
Sendawa juga dapat menjadi gejala awal beberapa kondisi medis. Ini termasuk gastritis, tukak lambung, intoleransi laktosa, intoleransi sorbitol, dan kondisi medis khusus lainnya.
Ketika sendawa terjadi secara berlebihan atau terus-menerus, ada beberapa tindakan yang dapat diambil. Salah satunya adalah berbaring miring dan menekuk lutut hingga bertemu dengan dada untuk membantu mengeluarkan udara. Namun, jika sendawa terus berlanjut dan tidak mereda, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sendawa, meskipun umum, bisa mengganggu. Dengan memahami penyebabnya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi frekuensi dan ketidaknyamanannya.
Penulis : Destiara Hasna
Sumber : Bisnis.com
Comments