STARJOGJA.COM, Info – Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, sehingga keamanan online yang rentan dan menyebabkan risiko kebocoran data pribadi. Ketua Komite Tetap Aplikasi dan Informatika Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Noudhy Valdryno, di acara IdeaFest 2023 menyoroti masalah ini dan memberikan saran dalam upaya meningkatkan keamanan kata sandi.
Dia memperingatkan bahwa informasi pribadi seperti tempat kelahiran, tanggal lahir, dan nama ibu kandung dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencoba menebak kata sandi.
“Untuk menghindari risiko ini, lebih baik untuk tidak menggunakan kata sandi yang dapat diketahui dengan mudah. Password yang terlalu umum seperti “123456” harus dihindari, karena sekitar 60 persen masyarakat Indonesia menggunakan password tersebut,” katanya.
Dia mengingatkan pentingnya menciptakan kombinasi kata sandi yang lebih sulit ditebak. Saran ini sejalan dengan prinsip-prinsip keamanan yang disarankan oleh banyak situs web kredibel, seperti penggunaan simbol unik, huruf kecil, dan huruf besar.
Noudhy Valdryno juga menyoroti pentingnya fitur autentikasi dua faktor (two-factor authentication) yang disediakan oleh banyak aplikasi. Fitur ini dapat menambah lapisan keamanan dengan meminta pengguna untuk memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan ke perangkat mereka, menjadikannya lebih sulit bagi pihak yang mencoba meretas akun.
“Jika ini diaktifkan maka kita masih memiliki kesempatan untuk membela diri,” ujarnya.
Selain itu, beberapa perangkat dan gawai saat ini telah dilengkapi dengan fitur pembuatan kata sandi acak secara otomatis yang dianggap lebih aman. Ini menghilangkan kebutuhan untuk mengingat kata sandi, karena kata sandi tersebut bersifat acak dan sering menggunakan metode biometrik.
Noudhy Valdryno mengakhiri dengan mengingatkan masyarakat Indonesia untuk minimal menghindari penggunaan kata sandi yang sangat umum. Dia menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran akan keamanan kata sandi sebagai langkah pertama dalam melindungi informasi pribadi dan keamanan online mereka.
Sumber: Solopos
Penulis : Destiara Hasna
Comments