STARJOGJA.COM, SOLO – Sebelum terkenal hingga menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO, sosok Go Tik Swan dipercaya sebagai salah satu pelopor batik di Indonesia yang merupakan pria asal Solo, Jawa Tengah. Berbicara tradisi membatik, pada mulanya batik merupakan tradisi yang turun-temurun dari masyarakat Jawa.
Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga Keraton Yogyakarta dan Solo. Adapun batik Cirebon bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa.
Dalam artikel yang tayang di laman resmi Pemkot Solo, Go Tik Swan lahir 11 Mei 1931 dan merupakan anak dari keluarga Tionghoa yang berdagang batik. Dalam usahanya tersebut, dia belajar langsung dengan ibu dari Susuhunan Paku Buwana XII yang menyimpan beragam pola batik yang waktu itu belum dikenal umum.
Rancangan-rancangan batik dari Go Tik Swan memiliki ciri dan makna sehingga dengan cepat digemari oleh kaum perempuan golongan atas. Dia pun pernah mengajari Ibu Soed, pencipta lagu anak-anak yang terkenal, cara membuat batik hingga handal. Atas usahanya batik karya Go Tik Swan menjadi langganan koleksi museum-museum di Eropa, Amerika, Australia, hingga kolektor pribadi yang menghargai batik bermutu tinggi.
Sepanjang hayatnya, Go Tik Swan yang diklaim penemu batik pertama di Indonesia telah menghasilkan sekitar 200 motif batik. Pemerintah mengapresiasi dan mengganjar dengan penghargaan, yakni putra terbaik atas jasa-jasanya dengan tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma.
Penulis : Kristina Harefa
Sumber : Solopos.com
Comments