STARJOGJA.COM-JOGJA. Dampak Kesehatan Mental Pada Pertumbuhan Kognitif Anak. Fenomena ini menarik dicermati utamanya terkait dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Ini menjadi momen penting untuk mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama pada anak-anak.
Dr. Arundhati Nugrahaning Aji, seorang praktisi kesehatan masyarakat dan spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan di Jakarta, memberikan wawasan penting mengenai dampak kesehatan mental terhadap perkembangan kognitif anak.
“Faktor-faktor seperti faktor biologis, lingkungan, sosial, dan faktor religi dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. Salah satu contoh faktor sosial adalah hubungan emosional yang tidak stabil antara anak dan keluarga. Begitu juga perilaku perundungan (bullying), yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan kognitif anak,” terangnya.
Dr. Arundhati menegaskan bahwa faktor-faktor ini bila tidak terpenuhi dengan baik, dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa pada anak. Oleh karena itu, peran orang tua dan lingkungan dalam memberikan dukungan dan pemahaman terhadap kesehatan mental anak sangat penting.
Terkait tren di mana beberapa remaja melakukan diagnosis pribadi terhadap kesehatan mental mereka, hal ini erat kaitannya dengan pembentukan generasi yang memiliki pola pikir yang berbeda. Generasi yang lahir di era 1940-1950-an, misalnya, memiliki mentalitas yang tinggi dalam menghadapi keterbatasan, sementara Generasi Z yang lahir setelah tahun 2000 cenderung terbiasa dengan kesempurnaan instan.
“Tidak seharusnya satu generasi dibanding-bandingkan dengan yang lain, karena setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,” ucapnya.
Untuk mendukung kesehatan mental masyarakat, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ghufron Mukti, menyatakan bahwa pihaknya menjamin biaya pengobatan penyakit kejiwaan bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Peserta dapat mengakses layanan kesehatan primer, promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi, dan pengobatan gangguan kejiwaan melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdaftar. BPJS Kesehatan juga memberikan akses konsultasi dengan psikiater dan pengobatan sesuai kebutuhan,” katanya.
Mengingat pentingnya kesehatan mental anak dalam pertumbuhan kognitif mereka, Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini diangkat dengan tema “Kesehatan Mental adalah Hak Seluruh Manusia secara Universal” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk mengingatkan bahwa kesehatan mental adalah hak fundamental yang perlu diperjuangkan oleh semua orang.
Penulis: Destiara Hasna
Comments