STARJOGJA.COM, Info – Sirkuit Internasional Mandalika tidak bisa dianggap remeh. Mungkin itulah yang ada dibenak para pembalap MotoGP saat itu. Hal itu terlihat ketika para pembalap ini bingung menentukan jenis ban apa yang akan mereka pakai saat berlomba pada Minggu (15/10) di Sirkuit Internasional Mandalika Indonesia.
Beberapa pembalap MotoGP Indonesia harus menepi di balapan seri Mandalika ini. Saat itu cuaca terik tengah terjadi di sirkuit kebanggan Indonesia ini. Cuaca khas tropis ini tentu akan membingungkan orang eropa yang tidak terbiasa dengan cuaca yang ada.
Hal ini sangat terlihat ketika Pembalap Red Bull KTM Brad Binder mengakui kesalahannya yang membuat Luca Marini (Mooney VR46) dan Miguel Oliveira (RNF Racing) terjatuh (crash).
“Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh tim Mooney VR46 dan tentu saja Luca (Marini). Lalu mengenai Miguel (Oliveira) di Tikungan 2, itu adalah 100 persen kesalahan saya. Jadi, lebih banyak permintaan maaf padanya dan timnya,” kata Binder, dikutip dari keterangan resmi KTM, Senin.
Walaupun Binder berhasil finis di P6 namun ia mendapat hukuman dikenai dua kali penalti long lap karena dinilai berkendara secara “berbahaya dan tidak bertanggung jawab”.
“Dua penalti dan double long lap itu, saya pantas mendapatkan keduanya,” ujar pembalap asal Afrika Selatan itu.
Mengenai penyebab crash, Binder mengungkapkan hal tersebut dikarenakan salah perhitungan terkait pemilihan ban. Ia memilih ban belakang medium yang ia pikir akan menjadi pilihan terbaik.
“Saya agak ragu memilih ban mana dan, pada akhirnya, ban belakang medium lah yang dinilai tepat, jadi terima kasih kepada tim yang telah membantu dalam hal itu,” kata Binder.
“Lap pertama cukup baik. Saya hanya ingin membangun kepercayaan diri, dan saya mengalami sedikit goyangan di Tikungan 8 dan ketika saya menginjak rem di tikungan 9, tuasnya langsung kembali ke jari saya sehingga saya tidak mendapat banyak tekanan,” imbuhnya.
Fabio Quartararo Pembalap Monster Energy Yamaha yang finis urutan ketiga menggunakan ban jenis medium dan berhasil mengamankan podium. Pemilihan ban ini membuat “El Diablo” hanya terpaut 0,433 detik dari pemenang balapan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Quartararo juga hanya berjarak 0,127 dari runner-up balapan Maverick Vinales (Aprilia Racing) pada balapan dengan total 27 lap tersebut.
Pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales mengatakan strategi teknis menjadi kuncinya untuk mencapai podium kedua di MotoGP Indonesia adalah pemilihan ban.
“Hari ini saya memanfaatkan pengalaman kemarin. Ketika Martin mulai melaju cepat, saya bersabar, menjaga kondisi ban. Saya tahu bahwa jika saya terlalu keras di awal, itu akan menciptakan kesulitan pada akhir balapan,” kata Vinales dalam keterangan resmi Aprilia Racing yang diterima pada Senin.
Sementara itu, rekan satu timnya, Aleix Eapargaro yang memilih ban belakang lunak tidak membuahkan hasil. Kombinasi yang dia percayai tidak memungkinkannya untuk tajam setelah pertengahan balapan.
Enam poin yang diberikan untuk posisi kesepuluhnya adalah penghiburan kecil mengingat kecepatan yang ditunjukkan sepanjang akhir pekan.
“Memilih ban belakang yang lunak adalah kesalahan yang pasti. Sayangnya, selama sesi pemanasan pagi ini, saya tidak merasa nyaman dengan ban sedang, dan kami memutuskan untuk mengambil risiko di grid start. Saya memprediksi adanya penurunan, tapi tidak begitu cepat,” kata Espargaro.
Comments