STARJOGJA.COM– HEALTH. Kenikmatan dan Tantangan Kafein bagi Pencinta Kopi. Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan gaya hidup di Indonesia, terutama di kalangan anak muda.
Meskipun memberikan keasikan dan membantu menjaga kewaspadaan, kenikmatan dan tantangan kafein bagi pencinta kopi sering mengalami efek samping seperti perut tidak nyaman atau jantung berdebar-debar. Apa penyebabnya?
Menurut Tomoro Coffee, Product Research and Development Manager, masalah ini bergantung pada jenis kopi dan kadar kafeinnya.
“Kopi Robusta memiliki kandungan kafein yang tinggi. Kafein ini memacu produksi asam lambung, yang kadang-kadang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan ketidaknyamanan. Itulah mengapa kami menggunakan kopi Arabica penuh yang lebih ramah terhadap lambung,” jelasnya.
Hal ini sesuai dengan penjelasan dr. Powell O. Jose dari Sutter Medical Center di AS, yang menyatakan bahwa kafein dalam kopi memengaruhi sistem saraf pusat dan jantung. Beberapa orang akan mengalami peningkatan detak jantung yang bervariasi setelah mengonsumsi kopi.
“Tingkat peningkatan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk jumlah kafein yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi, ukuran tubuh, dan fisiologi individu. Sebagai hasilnya, sensitivitas terhadap kafein bersifat unik pada setiap orang,” terangnya.
Efek kafein biasanya mulai terasa dalam 15 menit setelah konsumsi dan bisa berlangsung beberapa jam. Namun, efeknya bervariasi berdasarkan konsentrasi kafein dalam darah.
Meskipun peningkatan detak jantung adalah efek samping yang umum, selama tidak disertai gejala seperti sakit kepala atau pusing, peningkatan detak jantung yang sifatnya sementara seharusnya tidak membahayakan. Dr. Powell merekomendasikan agar konsumsi kopi atau minuman berkafein tidak melebihi satu atau dua cangkir sehari, karena konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan aritmia jantung.
Bagi mereka yang ingin tetap menikmati kopi dengan nyaman, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, mencoba kopi rendah kafein atau kopi tanpa kafein. Kopi tanpa kafein memiliki kandungan kafein yang jauh lebih rendah dibandingkan kopi biasa, sehingga kemungkinan menyebabkan masalah lambung atau gangguan tidur lebih kecil.
Kedua, mengonsumsi pisang sebelum atau setelah minum kopi. Pisang mengandung kalium, yang dapat membantu mengurangi efek kafein pada tubuh. Terakhir, bagi para pecinta kopi, mencoba kopi dengan tingkat panggangan yang berbeda. Kopi yang dipanggang lebih lama dan lebih gelap memiliki profil rasa yang berbeda dan cenderung lebih ramah bagi lambung.
Penulis: Destiara Hasna
Comments