By 
STARJOGJA.COM-JOGJA. Platform media sosial TikTok tampaknya telah menjadi wadah utama bagi para kaum incel untuk menyebarkan ujaran kebencian, terutama terhadap kaum wanita.
Studi kaum incel sebar ujaran kebencian di TikTok menunjukkan beragam makna dan umumnya merujuk pada pria yang kesulitan mendapatkan pasangan, dan menyebarkan pandangan mereka yang eksklusif.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Portsmouth menemukan bahwa para kaum incel yang “menonjol” di TikTok seringkali membagikan video yang merendahkan kaum perempuan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa kebijakan moderasi di TikTok tampaknya belum cukup efektif dalam mengatasi pengaruh kaum incel di platform ini.
“Studi kami menunjukkan bahwa ideologi incel juga hadir, dipopulerkan, dan berkembang pesat di TikTok. Ideologi incel tersebar melalui berbagai gaya, termasuk dengan menggunakan daya tarik pseudo-ilmiah,” ujar para peneliti.
Ujaran kebencian yang ditujukan kepada wanita sering disajikan dengan menggunakan grafik, survei, dan informasi palsu yang didasarkan pada psikologi evolusioner dan determinisme biologis, dengan tujuan menggambarkan perempuan dengan cara yang negatif.
Selain itu, kaum incel menggunakan metode emosional, termasuk klip TV dan meme, yang menggambarkan penderitaan laki-laki yang tidak menarik di tangan perempuan, dengan harapan membangkitkan empati.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa bahasa yang digunakan oleh kaum incel cenderung lembut dan implisit, sehingga menghindari moderasi konten, tetapi tetap berbahaya karena dapat memperkuat keyakinan penuh kebencian sambil terkait dengan seksisme yang lebih luas dan misogini struktural.
“Hal ini menghadirkan tantangan bagi pembuat kebijakan dan merupakan bahaya nyata bagi perempuan. Dengan semakin populer TikTok, masih banyak yang harus dilakukan untuk memahami pertumbuhan aktivitas incel di platform ini,” ujar Prof. Sugiura di Universitas Portsmouth.
Penulis: Destiara Hasna
Comments