STARJOGJA.COM, Info – Erick Thohir Ketua Umum PSSI mengatakan jika pengibaran bendera Palestina dalam sebuah kompetisi Liga Indonesia tidak masalah. Hal ini setelah berkoordinasi dengan FIFA bahwa FIFA mengizinkan pengibaran bendera Palestina FIFA sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
“FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi,” kata Erick Thohir dilansir dari PSSI.
Erick pun meluruskan isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persiraja Banda Aceh akibat berkibarnya bendera Palestina. Dalam sidang Komdis PSSI tanggal 26 Oktober, Persiraja dijatuhi denda Rp10.000.000 karena “terdapat penonton memasuki area lapangan tanpa izin dengan menampilkan slogan terkait isu politis tertentu” saat melawan Semen Padang di Liga 2, 21 Oktober lalu.
Menurut Erick isu itu adalah disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Erick menjelaskan bahwa yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina, melainkan soal suporter yang masuk ke lapangan alias pitch invasion.
“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina, tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan,” ujar Erick Thohir.
Senada dengan Erick, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh menegaskan pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang di Indonesia. Riyadh mempersilahkan suporter untuk menunjukkan solidaritasnya kepada Palestina di tribun stadion. Hal itu layaknya di sejumlah liga dunia yang mana suporter sepakbola membentangkan bendera dan spanduk dukungan pada nasib Palestina.
Namun, Riyadh meminta agar tidak ada suporter yang melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan. Dia menegaskan bahwa masuknya suporter ke lapangan ini tidak diperkenankan dan melanggar peraturan tentang keselamatan.
“Perlu digaris bawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan dimana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan,” tutur Ahmad Riyadh. Riyadh menambahkan selama ini komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan.
PSSI dan Federasi Sepak Bola Palestina memiliki relasi spesial, bahkan rutin menggelar kerja sama dan uji coba. Yang teranyar, kata Riyadh, Ketum PSSI Erick Thohir menawarkan Indonesia sebagai kandang Palestina kala mereka menjamu Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 November ini.
“Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga!” tutur anggota Komite Eksekutif PSSI itu.
Sumber : Bisnis
Comments