STARJOGJA.COM, Sarung merupakan kain yang digunakan sebagai penutup tubuh mulai dari pinggul hingga ke pergelangan kaki. Bahkan kehadiran sarung telah dianggap sebagai identitas pakaian pria muslim. Namun, di era fashion yang modern ini, sarung tidak hanya sekedar digunakan untuk outfit beribadah atau bersantai, tetapi sudah menjelma sebagai outfit yang trendy.
Tahukah Anda, sarung yang selama ini menjadi warisan budaya ternyata bukan berasal dari Indonesia loh! Untuk pertama kalinya, sarung mulai dibawa dan diperkenalkan oleh para gujarat dari Arab dan India yang singgah di Indonesia.
Sejarah Sarung
Sarung pertama kali muncul di Indonesia pada abad ke-14. Saat itu, sarung merupakan pakaian yang dikenakan oleh saudagar laki-laki dari Arab dan India yang singgah di Indonesia. Melihat bentuknya yang simpel dan fleksibel untuk dikenakan, membuat kalangan pria pribumi menjadi tertarik untuk memakai sarung.
Dari sinilah, sarung mulai diminati banyak orang mulai dari orangtua hingga anak-anak.
Namun siapa sangka, perkembangan sarung di Indonesia justru begitu pesat, bahkan saat ini semakin banyak bermunculan motif sarung yang unik dari berbagai merek legendaris di antaranya seperti Atlas, Wadimor, BHS, hingga Mangga Dua.
Menariknya lagi, kini kain sarung tidak hanya bisa dipakai untuk kalangan pria saja, tetapi juga mulai dilirik oleh para wanita.
Berbekal dari kemajuan dunia fashion, beberapa wanita urban telah mencoba berinovasi dengan kain sarung yang dijadikannya sebagai item fashion masa kini yang justru membuat penampilan mereka terlihat lebih eye catching dan anti mainstream.
Di sisi lain, saat menjelang Hari Raya tiba, kain yang menjadi ciri khas umat Islam di Tanah Air ini semakin banyak diburu untuk dipakai sebagai outfit Lebaran mereka.
Baca juga : Star Insight Oktober 2023
Dari Yaman
Menurut catatan sejarahnya, sarung merupakan pakaian khas Suku Badui yang tinggal di Yaman. Dulunya, sarung hanya sebuah potongan kain polos yang kemudian dicelupkan ke dalam bahan pewarna. Namun di Negeri Yaman, sarung lebih dikenal dengan sebutan nama futah. Ada beberapa variasi motif sarung dari Yaman yaitu meliputi al-kada, annaqshah, dan assafi.
Namun, keturunan orang Arab di Yaman, menganggap bahwa sarung bukanlah pakaian resmi yang bisa digunakan untuk beribadah atau menghadiri sebuah acara keagamaan, melainkan lebih cocok dipakai sebagai baju tidur. Seiring perkembangan zaman, keberadaan kain sarung mulai menyebar luas.
Di Indonesia, sarung mulai diperkenalkan secara turun temurun dari nenek moyang, hingga melekat sebagai warisan kebudayaan Islam dunia yang kaya akan filosofi. Masuknya sarung ke wilayah Tanah Air, berhubungan saat Indonesia sedang berada dalam masa penjajahan Belanda. Hingga pada akhirnya, sarung dijadikan sebagai simbol perjuangan untuk melawan style fashion budaya barat.
Menariknya, kehadiran sarung di Indonesia justru mendapat keistimewaan tersendiri, di mana kain tersebut memiliki nilai kesopanan yang tinggi. Itulah sebabnya, sarung mulai digunakan untuk outfit beribadah yang dipadukan dengan baju koko dan peci. Namun baru-baru ini, sarung diinovasikan sebagai item fashion yang bisa dipadukan dengan outfit lain hingga menciptakan look yang fashionable.
Sumber : Bisnis.com
Baca juga : The Gorgeous 14th StarFM 101.3FM
Comments