News

Bayi Prematur Berhasil Dievakuasi dari RS Al Shifa Gaza

0
anak gaza kekurangan gizi akut
Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza

STARJOGJA.COM, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (19/11/2024) pagi mengatakan 31 bayi telah berhasil dievakusi dengan selamat dari RS Al Shifa di Gaza bagian utara ke RS Al Helal Al Emairati di bagian selatan Gaza.

Evakuasi berlangsung pada Minggu (19/11/2024). Seluruh bayi prematur tersebut kemudian akan dipindahkan ke rumah sakit ketiga di seberang perbatasan Mesir, setelah mendapat jaminan keamanan dari pihak-pihak yang berkonflik. Bayi-bayi tersebut termasuk di antara sejumlah pasien yang sakit kritis dan luka parah yang terjebak di RS Al Shifa setelah pasukan Israel memasuki rumah sakit itu pada Rabu (15/11/2023).

Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan hal ini secara langsung beberapa waktu lalu melalui X, dulu dikenal sebagai Twitter.

Tedros mengatakan 31 bayi yang sangat lemah itu dievakuasi bersama enam petugas kesehatan dan sepuluh anggota keluarga staf rumah sakit. WHO menggunakan enam ambulans milik Palang Merah Palestina untuk memindahkan mereka.

Palang Merah Palestina juga mencuit di X situasi evakuasi tersebut.

Nasib bayi-bayi baru lahir di rumah sakit itu telah menarik perhatian dunia setelah beredar foto-foto yang menunjukkan tim dokter yang tersisa berupaya menjaga agar mereka tetap hangat. Pemadaman listrik telah mematikan inkubator dan peralatan penting lain di rumah sakit itu. Sementara pasokan makanan, air bersih dan medis habis ketika pasukan Israel memerangi kelompok militan Hamas di luar rumah sakit itu.

Baca juga : Star Insight Oktober 2023 

Tim WHO yang mengunjungi RS Al Shifa pada Sabtu (18/11) mengatakan masih ada 291 pasien di sana, termasuk 32 bayi dalam kondisi sangat kritis, pasien-pasien trauma dengan luka infeksi parah, dan sejumlah pasien lain yang mengalami cedera tulang belakang yang membuat mereka tidak dapat bergerak.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, membenarkan evakuasi bayi-bayi prematur tersebut.

Doctors Without Borders Khawatir dengan Evakuasi Bayi

Doctors Without Borders (RSF) menggarisbawahi bahaya evakuasi di wilayah pesisir yang menjadi pusat konflik saat ini. Mereka mengatakan konvoi kendaraan yang bahkan sudah diberi tanda sangat jelas, yang membawa petugas medis dan keluarga mereka pun, ditembaki pada Sabtu (18/11). Seorang petugas medis tewas dan satu lainnya luka-luka, tambah RSF.

WHO mengatakan sekitar 2.500 pengungsi, pasien dan petugas medis meninggalkan RS Al Shifa pada Sabtu (18/11) pagi. Namun 25 petugas masih bertahan dengan sejumlah pasien yang sulit dipindahkan karena kondisi mereka.

WHO mengatakan “pasien dan petugas medis yang diajak bicara sangat ketakutan akan keselamatan mereka dan memohon untuk dievakuasi.” WHO menggambarkan RS Al Shifa sebagai zona kematian.

Israel telah sejak lama menuduh Hamas menjadikan bagian bawah tanah RS Al Shifa sebagai pos komando mereka dan menggunakan warga sipil sebagai tameng untuk berlindung. Israel menggambarkan rumah sakit itu sebagai sasaran utama dalam perang untuk menyudahi kekuasaan Hamas di Gaza pasca serangan kelompok militan itu ke bagian selatan Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang dan memicu perang.

Hamas dan para petugas medis di RS Al Shifa telah berulangkali membantah tuduhan tersebut. Sementara sejumlah kritikus menilai rumah sakit itu merupakan simbol tindakan Israel yang sembrono dan membahayakan warga sipil.

Pasukan Israel yang menduduki rumah sakit itu sejak Rabu lalu telah melakukan pencarian selama berhari-hari, dan mengatakan telah menemukan senjata. Mereka juga menunjukkan kepada wartawan pintu masuk terowongan di bawah rumah sakit. Namun Associated Press tidak dapat memverifikasi temuan itu secara independen.

Sumber : VoAIndonesia

Baca juga : The Gorgeous 14th StarFM 101.3FM 

MER-C Serukan Hentikan Genosida Gaza

Previous article

Lomba Menyanyi Anak-Anak Usia 6-12 Tahun di INNSiDE Yogyakarta Munculkan 3 Juara Berbakat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News