“Saya sangat senang. Saya sempat berpikir bahwa ini adalah hal yang mustahil sehingga dengan kami memenangkan balapan ini, terasa sangat luar biasa,” kata Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi Ducati Corse, Senin.
Juara dunia dua kali itu pun mengaku sempat merasakan tekanan dan rasa takut, mengingat rival terdekatnya musim ini Jorge Martin (Prima Pramac) sangat kompetitif untuk menyalipnya di puncak klasemen.
“Saya berusaha untuk tidak melihat apa pun di belakang saya, saya berpikir Jorge masih ada di dalam balapan (belum crash), dan saya cukup takut akan hal itu,” ungkap pembalap Italia tersebut.
“Yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana memenangkan balapan karena itu adalah cara terbaik untuk menutup musim,” ujarnya menambahkan.
Pembalap dengan nama kecil Pecco itu pun mengucapkan terima kasih kepada tim pabrikan Ducati yang sudah membawanya meraih gelar musim ini.
“Terima kasih kepada seluruh tim, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kami pantas mendapatkan gelar ini lebih dari siapa pun,” kata dia.
Di sisi lain, rekan satu timnya Enea Bastianini mengatakan cukup kecewa karena harus mengakhiri musim 2023 dengan crash. Namun, ia mengaku bahagia dengan pencapaian Bagnaia yang keluar sebagai juara dunia.
“Itu adalah pertarungan yang bagus antara Pecco dan Jorge untuk memperebutkan gelar, pada akhirnya Pecco tetap tenang, Jorge sedikit lebih stres dan membuat dua kesalahan. Jadi saya senang untuk rekan setim saya dan saya berharap bisa bertarung bersamanya tahun depan,” kata Bastianini.
Manajer Ducati Corse Luigi Dall’igna mengatakan pencapaian Bagnaia menyempurnakan dominasi Ducati di tiga kelas balap musim ini, yaitu MotoGP, World Superbike (Alvaro Bautista), dan World Supersport (Nicolo Bulega).
“Ini merupakan musim yang fantastis bagi Ducati, tiga pembalap kami naik podium di kejuaraan dunia!” kata Dall’Igna.
Sementara itu, MotoGP musim 2024 akan dimulai di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, pada 8-11 Maret 2024. Lalu, putaran Indonesia bakal berlangsung pada 27-29 September 2024 di Sirkuit Internasional Mandalika.
Comments