“Ke depannya kami akan terus berkomitmen mengirim atlet nasional ke internasional. Caranya dengan menggelar pertandingan di beberapa kota,” kata Ketua INAMMAF Dimaz Raditya Nazar Soesatyo.
INAMMAF telah merampungkan ajang Combat Federation Brave 76 di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (25/11). Ajang tersebut diikuti oleh 22 petarung dari beberapa negara yang bersaing di beberapa kelas dengan sembilan di antaranya adalah petarung dari Indonesia.
Menurut Dimaz Raditya dengan jam terbang yang tinggi maka kemampuan para petarung otomatis akan meningkat.
“Kami juga kan harus kirim atlet yang sudah siap. Kalau pertandingan dikit kan tidak bisa melihat kemampuan atlet tersebut,” ujar Dimaz Raditya.
Diakui Dimaz Raditya, Martial Art Federation (MMA) di Indonesia dalam tahap berkembang.
“MMA di Indonesia masih berkembang dan turnamennya masih belum banyak. Di sini kami mencoba membuat agar banyak pertandingan karena atlet butuh jam terbang, kalau sedikit tentunya prestasi tidak bisa berkembang,” kata Dimas.
“Kami harap bisa menjadi salah satu badan olah raga yang membuat pertandingan sehingga atlet MMA kami punya banyak pilihan pertandingan,” sambung Dimaz Raditya.
Dia menambahkan, sosok Jeka Saragih yang baru saja sukses pada laga debutnya di UFC dapat menjadi pelecut semangat bagi petarung Indonesia untuk berkompetisi di kancah internasional. Jeka Saragih mampu menaklukkan Lucas Alexander dari Brazil dengan kemenangan KO di UFC Vegas 82.
“Ya itu (penampilan Jeka) salah satu motivasi kami, artinya atlet Indonesia bisa tembus kancah internasional. Apalagi bicara UFC itu profesional, sekarang kan bayaran dia sudah lumayan. Ke depannya masih banyak Jeka Saragih yang lain bisa lahir,” tutup Dimas.
Comments