STARJOGJA.COM, HEALTH – Pakai Masker Untuk Cegah Pneumonia Misterius. Ini adalah saran dari Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada dr Astari Pranindya Sari.
Ia mengimbau masyarakat memakai masker dengan baik dan benar, serta menjaga jarak dengan orang bergejala untuk mencegah pneumonia misterius yang menyerang banyak anak di China.
“Lebih ke kewaspadaan kontak karena penularan penyakit ini melalui udara dari droplet saat batuk atau bersin maupun kontak dengan benda yang terkontaminasi,” kata Astari melalui keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi langkah penting untuk mencegah penularan penyakit itu, termasuk membiasakan melakukan cuci tangan menggunakan sabun.
Astari meminta masyarakat tidak perlu panik, meski tetap meningkatkan kewaspadaan pada potensi penularan penyakit tersebut.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada kesimpulan secara pasti penyebab dari radang paru-paru atau pneumonia yang menjangkit anak-anak di China.
Penyebab peningkatan kasus itu, menurut dia, disinyalir dari virus influenza, Rhino Syncytial Virus (RSV), Mycoplasama pneumoniae, atau hal baru lain yang belum diketahui.
“Penyebabnya belum bisa disimpulkan dan masih dilakukan penelusuran,” katanya.
Astari menuturkan gejala yang umumnya muncul pada penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, menggigil, serta mengalami sesak nafas.
Manakala timbul gejala dengan kondisi yang tidak membaik meski telah diberi obat penurun demam, istirahat, dan perbaikan nutrisi, ia meminta masyarakat segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Lebih lanjut Astari menjelaskan ada beragam penyebab pneumonia, namun umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, serta jamur.
Adapun bakteri penyebab penyakit ini antara lain Streptococcus pneumoniae, Legionella pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae, dan Chlamydia Pneumoniae.
Kemudian sejumlah virus yang menjadi penyebab utama seseorang terserang pneumonia antara lain virus influenza dan Rhino Syncytial Virus (RSV), sementara dari golongan jamur biasanya dari genus Cryptococcus, Aspergillus, dan Pneumocystis.
Comments