“Teman teman dari Kebaya, mami Fin, mami Rully dan Vesta yang mengajak tes, they do amazing thing. Kalau ada dampak ekonomi siapa tahu melakukan sesuatu bersama siapa tahu menjadi income generating,” katanya di 101,3 FM Kamis (07/12/2023).
Yanri mengatakan saat ini stigma terhadap kelompok dengan HIV AIDS ini masih ada. Sehingga dengan adanya program pengolahan lidah buaya ini dapat menjadi titik balik kehidupan mereka dari sisi ekonomi.
“Temen teman ini seolah tidak punya tempat, gay, waria dan PSK, lha tanpa HIV aja sudah diasingkan. Apalagi tambah HIV maka semakin kuat ,” katanya.
Yanri mengatakan ia mendapatkan program hibah dari kampusnya untuk program pengabdian masyarakat dengan lidah buaya. Lidah buaya memiliki banyak manfaat dari produk untuk makanan dan kecantikan.
“Mereka Ridi, Ika dan Anissa dari kampusnya membuat produk. Mereka yang dua membuat minuman yang satu dengan telang dan yang satu dengan honey and lemon dan ada yang dengan permen. Ada titik kami dikenalkan dengan Mercubuana, mereka membuat proposal penelitian ice cream lidah buaya mereka, ternyata penelitiannya kadar antioksidannya,” katanya.
Yanri mengatakan kegiatan pertamanya adalah mengenal lidah buaya dan dalam proposal melibatkan prodi gizi dan mereka diajak untuk menghitung nilai gizi yang mereka olah.
“Temen teman Kebaya sudah ada angkringan, mereka membuat dawet dan mereka mencampur dawet biasa dengan mencampur lidah buaya dan masuk di dagangan mereka,” katanya.
Melalui lidah buaya ternyata banyak produk yang dapat dibuat seperti selai lidah buaya, keripik lidah buaya. Setelah produk sudah jadi maka pelatihan adalah tentang kemasan produk.
“Lidah buaya memperlancar saluran pencernaan, ada sahabat yang ada penyakit luka dan seminggu luka menutup, ada yang makan langsung mungkin ada antioksidan, ada yang kena pisau pakai lidah buaya,” katanya.
Sutono, S.Kp.,M.Sc.,M.Kep Tim Pengabdian Masyarakat FKKMK UGM mengatakan UGM dikenal sebagai kampus kerakyatan. Sehingga penting dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Misi UGM dikenal kampus kerakyatan nah ini salah satunya mengejawantahkan itu salah satunya dengan dekat masyarakat dengan pengabdian masyarakat. dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat,” katanya.
UGM dengan kampus kerakyatan memiliki tiga ranah yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Terkait program pengolahan lidah buaya ini, proposal Yanri lolos setelah ada beberapa konsultan memberikan penilai terbaiknya.
“Saat kami menentukan siapa yang kami loloskan ada konsultan yang bilang ini bagus ini masuk ada sustainability ada banyak orang dan melibatkan prof maka kita putuskan sesuai yang disampaikan dr Yanri. seperti pengolahan lidah buaya ternyata bisa dipakai macem macem dan sasarannya melibatkan banyak dan menjadi salah satu percontohan. Ada stigma pengasingan akhirnya masyarakat tahu mereka bisa berdaya dan kami terima mereka menang hibah,” katanya.
Comments