STARJOGJA.COM. HEALTH – Pneumonia lagi jadi pembicaraan masyarakat. Ini merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan. Pneumonia menyerang orang dewasa dan anak.
Namun, pneumonia memiliki berbagai ciri-ciri yang membedakan antara pneumonia pada anak dan pneumonia pada orang dewasa. Pneumonia pada orang dewasa yang memiliki gejala yang jelas, biasanya ditandai dengan batuk, demam, serta memiliki tanda-tanda infeksi. Sedangkan, pneumonia pada anak sulit dideteksi.
Sebab, anak-anak tidak selalu mengalami batuk, demam, atau sesak napas. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kuman yang berbeda dari pada orang dewasa. Anak-anak kerap mengalami pneumonia lebih sering daripada orang dewasa.
Tidak hanya sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang, tetapi kuman seperti bakteri dan virus menyebar dengan sangat cepat dari anak satu ke anak lain, terutama anak-anak antara usia tiga dan enam tahun.
Itulah sebabnya infeksi umumnya sangat umum pada anak-anak. Sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, misalnya paparan debu atau asap rokok, tinggal di pemukiman padat penduduk, dan polusi udara.
Pada Anak-anak, Ini Kondisinya Sekarang Untuk memastikan diagnosis pneumonia pada anak dan mengevaluasi kondisinya, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya, seperti tes darah, tes pcr, tes urine, dan foto Rontgen dada. Namun, pada kasus tertentu, dokter juga akan melakukan bronkoskopi. Pengobatan pneumonia pada anak disesuaikan dengan penyebabnya.
Umumnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk menangani pneumonia akibat infeksi bakteri, obat antivirus untuk pneumonia akibat infeksi virus, obat antijamur untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur dan ibuprofen atau paracetamol untuk menurunkan gejala demam. Jika kondisi pneumonia pada anak cukup parah, dokter akan memberikan anak terapi oksigen dan cairan infus, serta obat-obatan melalui suntikan.
Pneumonia pada orang dewasa lebih mudah terjadi pada orang dewasa berusia 55–65 tahun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh seiring pertambahan usia. Risiko infeksi penyakit pneumonia pada orang dewasa dapat dikurangi dengan pemberian vaksin.
Terdapat dua jenis vaksin pneumonia yaitu vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccine) dan juga PPSV (pneumococcal polysaccharide vaccine). (Lala Wahyuningsih)
Comments