STARJOGJA.COM, HEALTH – Anda pernah mengalami kesulitan menelan? Awas, jangan -jangan anda mengidap Disfagia, Ini adalah istilah medis untuk kesulitan menelan.
Disfagia bisa menjadi kondisi yang menyakitkan. Disfagia dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Kesulitan menelan yang terjadi sesekali, seperti saat Anda makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan cukup baik, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun disfagia yang berkelanjutan bisa menjadi kondisi medis serius yang memerlukan pengobatan.
Disfagia esofagus mengacu pada sensasi makanan menempel atau tersangkut di dasar tenggorokan atau di dada setelah proses menelan dimulai. Gejala disfagia yang dialami antara lain:
• Sakit saat menelan hingga sulit untuk menelan.
• Merasa ada makanan yang tersangkut di tenggorokan atau dada atau di belakang tulang dada.
• Suara menjadi serak.
• Makanan yang muncul kembali, terkadang melalui hidung.
• Air liur yang terus-menerus menetes.
• Makanan atau asam lambung naik ke tenggorokan.
• Penurunan berat badan.
• Batuk atau tersedak saat menelan.
Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) ada 50 pasang otot dan saraf yang digunakan untuk menelan. Baca Juga Ini Bahaya Sembarang Minum Obat Radang Tenggorokan Methylprednisolone Menurut Guru Besar FKUI Dengan kata lain, ada banyak hal yang bisa menyebabkan masalah menelan.
Berikut diantaranya:
• Gerd
Gerd terjadi ketika isi lambung mengalir dari lambung kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan gejala seperti mulas, sakit perut, dan bersendawa.
• Maag
Sakit maag adalah sensasi terbakar di dada yang sering terjadi disertai rasa pahit di tenggorokan atau mulut.
• Epiglotitis
Epiglotitis ditandai dengan jaringan yang meradang di epiglotis. Ini adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa.
• Gondok
Tiroid adalah kelenjar yang ditemukan di leher tepat di bawah jakun. Suatu kondisi yang meningkatkan ukuran tiroid disebut penyakit gondok.
• Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada esofagus yang dapat disebabkan oleh refluks asam atau obat-obatan tertentu.
• Kanker kerongkongan: Kanker ini terjadi ketika tumor ganas terbentuk di lapisan esofagus, yang dapat menyebabkan kesulitan menelan.
• Herpes esofagitis
: Herpes esofagitis disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1). Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan menelan.
• Herpes simpleks labialis berulang
Herpes simpleks labialis berulang, juga dikenal sebagai herpes oral atau orolabial, adalah infeksi pada area mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
• Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan yang dapat berkembang di kelenjar tiroid. Itu bisa padat atau berisi cairan.
• Mononukleosis menular
Mononukleosis menular, atau mono, mengacu pada sekelompok gejala yang biasanya disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV).
• Divertikulum Zenker
Struktur seperti kantong terbentuk antara faring dan kerongkongan, sehingga menyebabkan sulit untuk menelan.
• Gigitan ular
Gigitan ular berbisa adalah keadaan darurat medis, bahkan gigitan ular yang tidak berbahaya pun dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi.
Comments