By 
STARJOGJA.COM. INFO – Untuk memastikan berat pesawat sebelum terbang, Sejumlah maskapai penerbangan menerapkan kebijakan baru. Kebijakan itu adalah permintaan penumpang menimbang berat badan sebelum masuk ke pesawat.
Terbaru, salah satu maskapai penerbangan Eropa mulai meminta penumpangnya untuk ‘menimbang berat badan’ sebelum penerbangan. Maskapai penerbangan Finlandia Finnair meminta para pelancong di bandara Helsinki untuk secara sukarela menginjak timbangan di gerbang keberangkatan.
Perusahaan berharap langkah ini akan membantu memperkirakan berat pesawat sebelum lepas landas. Meskipun maskapai ini telah memiliki 800 penumpang yang secara sukarela menimbang diri mereka sendiri, beberapa penumpang telah menyatakan kekhawatirannya atas ‘body shaming’ dan sanksi finansial berdasarkan berat badan.
Finnair telah menekankan bahwa opsi penimbangan mereka adalah untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan tidak akan digunakan untuk menghukum penumpang prosesnya anonim dan nama serta nomor pemesanan tidak dicatat.
Setiap pesawat mempunyai berat maksimum tertentu yang tidak aman untuk diterbangkan. Maskapai penerbangan dapat menggunakan data resmi dari Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) untuk memperkirakan berat sebuah pesawat atau melakukan pengukuran berat standar mereka sendiri.
“Kami berharap memiliki sampel sukarelawan yang baik, baik pelancong bisnis maupun wisatawan, kali ini, sehingga kami bisa mendapatkan informasi seakurat mungkin untuk penghitungan keseimbangan penting,” kata Satu Munnukka, kepala proses darat di Finnair dilansir dari euronews.
Selain Finnair, sebelumnya kebijakan ini juga diberlakukan di New Zealand Air.
Air New Zealand meminta penumpang untuk menimbang timbangan sebelum mereka menaiki beberapa penerbangan dari Bandara Internasional Auckland, menurut maskapai tersebut. Maskapai ini menerapkan prosedur boarding baru untuk menyeimbangkan bobot pesawat pada penerbangan internasional dengan lebih baik, katanya dalam sebuah pernyataan.
Mengetahui berat sebuah pesawat juga merupakan kunci untuk menghitung konsumsi bahan bakar, sementara memiliki informasi yang lebih tepat tentang berat seorang penumpang dapat membuat penerbangan menjadi lebih aman, kata maskapai tersebut. Spesialis peningkatan kendali muatan Air New Zealand, Alastair James, meyakinkan para penumpang dalam sebuah video yang mengumumkan tindakan tersebut, yang merupakan bagian dari survei berkala.
“Demi alasan keselamatan, kami perlu mengetahui berat seluruh barang yang ada di dalam pesawat. Untuk penumpang, awak, dan tas jinjing, kami menggunakan berat rata-rata yang kami peroleh setiap lima tahun melalui survei ini,” kata Air New Zealand dalam pernyataannya.
Melansir vnexpress, sejumlah maskapai penerbangan di Thailand telah mulai menimbang penumpang dan bagasi jinjing mereka sebelum naik ke pesawat, dengan tujuan mengumpulkan data distribusi muatan pesawat. AirAsia di Thailand pekan lalu meminta penumpangnya untuk memeriksakan berat badannya sebelum menaiki penerbangan.
Mereka menulis di halaman Facebook-nya bahwa penimbangan dilakukan pada penerbangan tertentu dari tanggal 16 hingga 20 Oktober, secara sukarela, untuk menentukan berat rata-rata penumpang.
“Setiap data yang dikumpulkan dalam latihan ini akan dijaga kerahasiaannya,” kata AirAsia.
Dari pertengahan September hingga akhir bulan ini, Bangkok Airways juga mengundang penumpang untuk ditimbang bersama dengan bagasi jinjing mereka sebagai bagian dari survei pemeriksaan berat, lapor Nation Thailand.
“Sesuai dengan standar Penerbangan Sipil Internasional mengenai penggunaan berat standar penumpang dan bagasi untuk tujuan penghitungan berat dan keseimbangan, pelaksanaan survei berat standar sangat penting untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan dalam menentukan bahwa berat sebenarnya tidak sesuai dengan standar tersebut. melebihi batasan berat maksimum saat lepas landas,” kata Bangkok Airways dalam sebuah pernyataan.
Comments