STARJOGJA.COM, Info – Pemda DIY pun sudah melakukan beberapa langkah nyata dalam upaya mengendalikan inflasi di DIY menjelang Idul Fitri 2024 ini. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar dan pasar murah.
Yuna Pancawati, SE., M.Si Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY mengatakan menjaga inflasi menjelang hari besar keagamaan nasional bekerjasama dengan stakeholder terkait terutama untuk komoditas beras.
“Bersama dengan BI memantau ke lapangan tidak hanya di pasar tapi ke distributor. Memantau beras terutama di sleman dan alhamdulilah stok mencukupi hingga lebaran hingga setelah lebaran. 33 ton gabah kering giling dan gabah panen dan 10 ton sudah menjadi beras dan 12 ton sudah distribusikan. Momen seperti kali ini hingga idul fitri banyak libur mendorong orang wisata membutuhkan pasokan yang sngat cukup. Kita memastikan pasokan di daerah itu cukup dan daya beli juga baik,” katanya kepada STAR FM.
Yuna tidak menampik banyak hal yang menjadi penyumbang inflasi di DIY. Namun ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian dari Tim TPID DIY maupun TPID Kabupaten Kota.
“Saat ramadan adalah beras atau bahan makanan sangat banyak membutuhkan, biasanya membeli lebh banyak. Daging ayam ras telur beras kemudian cabe merah menyumbang inflasi, dan saat ini juga ada operasi pasar untuk mengendalikan inflasi,” katanya.
Yuna menjelaskan jika beberapa waktu terakhir harga beras naik. Salah satunya karena produksi dua bulan terakhir mundur masa panennya.
“Di sleman harga sudah turun mudah mudahan diikuti di kabupaten lainnya itu terkini,” katanya.
Pemda DIYsudah melakukan beberapa langkah nyata dalam upaya mengendalikan inflasi di DIY menjelang Idul Fitri 2024 ini. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar dan pasar murah.
“Pasar murah, gerakan pangan murah, operasi pasar, stabilitasi pasokan harga pangan juga gencar dan masif di DIY sampai tingkat kalurahan. Masyarakat membeli beras yang murah melalui kanal kanal itu tadi,” katanya.
Arya Jodilistyo Kepala Tim Perumusan KEKDA Kantor Bank Indonesia DIY mengatakan jika inflasi terjadi di DIY maka daya beli masyarakat akan menurun. Sehingga pihaknya bersama dengan Pemda DIY berupaya mengendalikan inflasi di DIY.
“Misal inflasi di Yogya 50% maka harga naik maka dengan keterbatasan pendapatan maka akan merugikan palku usaha sendiri. Maka untuk pelaku usaha men set harga tinggi jadi bumerang juga,” katanya.
Jodi mengatakan di DIY ada beberapa upaya yang bisa menjadi contoh upaya mengendalikan inflasi. Bahkan langkah yang dilakukan ini merupakan terobosan baru dan bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.
“Ada terobosan pasar panen. ini terobosan pemprov jogja di panen.id itu melelangkan cabai itu di Sleman secara online. Memang tidak mudah namun ternyata itu menjadi contoh nasional, jual beli di pasar sebelumnya kini bisa dijual beli secara sistematis, nah ini nanti direplikasi dari ini di kabupaten lainnya,” katanya.
Ia menekankan untuk menjaga kondisi ini perlu kerjasama antar daerah.
“selain itu ada kerja sama antar daerah dibutuhkan karena sejatinya daerah ini saling membutuhkan. Tidak keluar hanya antar kota antar propinsi tapi di intranya,” katanya.
Baca juga : Sultan : Pola Tanam, Alternatif Pengendali Inflasi
Comments