STARJOGJA.COM, Perempuan disebutkan lebih mudah terkena depresi dibandingkan pria. Menurut penelitian, dilansir dari timesofindia, wanita mengalami depresi dua kali lebih banyak dibandingkan pria.
Meskipun depresi dapat menyerang siapa saja, statistik menunjukkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Berikut adalah penyebab perempuan lebih gampang depresi daripada pria
Faktor biologis
Fluktuasi hormonal lebih terasa pada wanita, terutama terkait menstruasi, kehamilan, pasca melahirkan, dan menopause. Perubahan tersebut memicu perubahan suasana hati dan gejala depresi karena wanita mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental sehingga perlu mempersiapkan dan menerima diri sendiri.
Faktor psikososial
Tekanan sosial dan peran gender memberikan tekanan berlebihan pada perempuan, mulai dari mengurus tugas keluarga hingga menghadapi ketidaksetaraan di tempat kerja.
Perempuan telah dikondisikan untuk berperilaku tertentu, sudah mengakar dalam masyarakat bahwa perempuan adalah pengasuh keluarga dan merupakan tanggung jawab mereka untuk menjaga keutuhan keluarga. Beban untuk menjadi lambang kesempurnaan perlahan-lahan mempengaruhi kesehatan mental perempuan
Fluktuasi hormonal
Fluktuasi hormonal lebih terasa pada wanita, terutama terkait menstruasi, kehamilan, pasca melahirkan, dan menopause. Perubahan tersebut memicu perubahan suasana hati dan gejala depresi karena wanita mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental sehingga perlu mempersiapkan dan menerima diri sendiri.
Tekanan sosial dan peran gender
Faktor ini memberikan tekanan yang berlebihan pada perempuan, mulai dari mengurus tugas keluarga hingga menghadapi kesenjangan di tempat kerja. Perempuan telah dikondisikan untuk berperilaku tertentu, sudah mengakar dalam masyarakat bahwa perempuan adalah pengasuh keluarga dan merupakan tanggung jawab mereka untuk menjaga keutuhan keluarga.
Beban menjadi lambang kesempurnaan perlahan mempengaruhi kesehatan mental perempuan.
Pengalaman hidup dan stres
Perempuan melaporkan tingkat pelecehan seksual pada masa kanak-kanak, kekerasan dalam rumah tangga, dan bentuk trauma lainnya yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk mengembangkan depresi di kemudian hari.
Tuntutan pengasuhan anak, peran sebagai ibu, dan kehidupan profesional sering kali dapat menimbulkan stres yang luar biasa yang dapat menyebabkan depresi.
Faktor psikologis
Tekanan untuk menjalankan berbagai peran seperti menjadi anak perempuan, istri, ibu, dan menantu yang baik terkadang bisa sangat berat.
Harapan untuk bekerja dengan baik dalam setiap peran ini dapat menyebabkan stres yang sangat besar dan perasaan tidak mampu, yang berkontribusi terhadap gejala depresi.
Dukungan sosial dan keterampilan mengatasi masalah
Meskipun perempuan sering kali memiliki jaringan dukungan yang kuat, mereka mungkin juga menghadapi lebih banyak stres dalam hubungan tersebut, yang dapat berdampak pada kesehatan emosional mereka.
Selain itu, cara wanita mengatasi stres, seperti mencari bantuan dari orang lain, dapat memengaruhi cara mereka mengelola perasaan cemas dan sedih.
Baca juga : Star Insight April
Sumber : Bisnis.com
Comments