STARJOGJA.COM, HEALTH – Perempuan dan laki-laki memiliki resiko yang sama dalam mengidap penyakit kanker payudara. Dokter Gunawan Wisnu Broto, Sp.B, dokter RS Pratama Yogyakarta mengatakan kebiasaan merokok pada diri laki-laki menjadi alasan utama mereka mampu mengidap kanker payudara.
“Pada laki-laki juga bisa terjadi walau persentasenya hanya setengah persen, biasanya faktor utamanya adalah karena merokok dan adanya gen keturunan kanker”, ujarnya pada Star FM.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang bagian payudara, baik melalui jaringan ikat atau jaringan dari penghasil susunya. Gejalanya dapat berupa benjolan yang tidak menyebabkan nyeri, keanehan di sekitar payudara, pori-pori payudara yang terlihat seperti kulit jeruk, bahkan muncul kemerahan dan benjolan yang tidak mampu digerakkan.
Umumnya, kanker payudara ini terjadi pada pengidap obesitas atau seseorang dengan pola makan yang berlebihan, bahkan ketika mereka tidak merasa lapar.
“Kanker payudara ini biasanya muncul karena pola makan yang tidak sehat, dimana ketika seseorang terus menerus makan, maka terjadi peningkatan insulin yang akhirnya mengakibatkan Insulin-like Growth Factor (IGF) sebagai penyebab sel-sel normal akan berubah jadi sel kanker”, tutur dr. Gunawan.
Kanker payudara akan menjadi sangat ganas ketika sudah berada pada stadium ketiga dengan persentase harapan hidup sebanyak 10% – 25% selama lima tahun kedepan. Sedangkan, pada stadium keempat angka persentasenya menjadi 5% saja.
Kanker payudara ini mampu untuk dideteksi lebih awal dengan melakukan skrining SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yakni meraba payudara pada bagian atas, bawah, dan secara sirkuler. Selain itu, dapat dilakukan mammografi sebagai pemeriksaan payudara dengan sinar-X dosis rendah.
“Wanita berusia 30 tahun ke atas disarankan melakukan mammografi setidaknya sekali seumur hidup, dan bagi wanita berusia 50 – 71 tahun dapat dilakukan tiga tahun sekali untuk mengetahui anomali dari payudara apakah ada sel-sel aneh”, ujar dr. Gunawan kepada Star Lovers.
Pada tahap yang lebih serius, pemeriksaan kanker payudara ini dapat dilakukan dengan cara seperti eksisi biopsi atau pengangkatan tumor (benjolan), neoadjuvant chemotherapy berupa pengecilan tumor, hingga sampai pada tahap pengangkatan payudara. Perempuan dan laki-laki memiliki resiko yang sama dalam mengidap penyakit kanker payudara
Comments