STARJOGJA.COM, BANTUL – Membuat batik menggunakan kain tentu sudah biasa, bagaimana jadinya kalau membatik di atas kayu? Desa Wisata Krebet Berikan Pengalaman Membatik di Atas Kayu
Ini dia keunikan yang bisa star lovers temui di Desa Wisata Krebet, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Sejak dulu, pembuatan batik di atas kayu merupakan aktivitas masyarakat sehari-hari yang akhirnya menjadi sebuah potensi yang unggul. Saat ini, hasil dari produksi batik kayu tersebut telah berhasil disebarluaskan secara nasional maupun internasional.
Aktivitas pembuatan batik di atas kayu turut menjadi destinasi wisata yang sangat digandrungi. Desa ini memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk belajar membuat batik dari sang ahli. Mereka akan disediakan fasilitas berupa media batik (biasanya dalam bentuk topeng atau wayang), canting, kompor beserta lilin, celemek, dsb.
Wisatawan juga hanya perlu membayar sebesar Rp 30.000 sampai Rp 80.000, menyesuaikan dengan ukuran dan model kayu yang digunakan. Tak hanya itu, wisatawan juga akan diberikan kesempatan untuk mengunjungi galeri seni perajin untuk melihat hasil produksi batik kayu dari masyarakat sekitar. Desa Wisata Krebet Berikan Pengalaman Membatik di Atas Kayu
Uniknya, selama mengikuti kegiatan ini pun wisatawan akan diberikan snack, minuman legen, minuman pendamping, serta obat-obatan keselamatan.
Keberadaan wisata batik kayu pada akhirnya memberikan dampak sosial yang baik bagi masyarakat setempat. Pertama, dana dari kegiatan pariwisata mampu menghasilkan bangunan-bangunan baru seperti pembangunan gazebo, pembangunan gapura, pengadaan perlengkapan kesenian, dan perbaikan sarana prasarana pariwisata.
Kedua, warga semakin aktif untuk turut melestarikan kebudayaan yang sudah berjalan. Kelompok kesenian di desa ini pun sudah mulai bertambah sebanyak enam kelompok. Sehingga, totalnya saat ini terdapat sembilan kelompok kesenian yang aktif.
Selain dari segi seni dan budaya, Desa Wisata Krebet juga memiliki pesona alam yang tak boleh dilewatkan. Wisatawan dapat merasakan petualangan dengan melakukan offroad. Bagi kamu pecinta fotografi, pemandangan matahari terbenam di jam empat sampai enam sore menjadi objek yang tentu tak boleh dilewatkan.
Mari lestarikan wisata lokal dan segera berkunjung!
Penulis : Rossa Deninta
Comments