JogjaKUNewsUniknya Jogja

Kenali Setiap Sudut Pawon Ageng di Keraton Yogyakarta

0
pawon kraton
google.com

STARJOGJA.COM, JOGJA – Selama memimpin, Sultan selalu memiliki fasilitas dan layanan khusus. Pawon Ageng jadi salah satu fasilitas istimewanya. 

Pawon Ageng sendiri memiliki arti sebagai dapur. Kata dasar pawon berasal dari kata awu atau dikenal juga dengan istilah. Pawon sendiri oleh masyarakat Jawa maupun Yogyakarta dikenal sebagai dapur tradisional yang kerap kali diasosiasikan dengan abu dari tungku masak.

Uniknya, Pawon Ageng ini terdiri dari beberapa bangunan yang juga berada di lokasi yang berbeda satu sama lain. Walaupun sudah mengalami berbagai perubahan, saat ini Pawon Ageng di Keraton memiliki lima bangunan yang memiliki perbedaan tugas. 

Pawon Wetan 

Pawon ini sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan Pawon Sekulanggen karena dipimpin oleh Nyi Lurah Sekulanggi. Tugasnya lebih dikenal untuk menyiapkan tempelengan berisi nasi beserta tempe bacem untuk para Abdi Dalem. Secara sederhana, Abdi Dalem dapat dikenal sebagai seseorang yang mengabdikan dirinya untuk Keraton.  

Selain menyiapkan nasi, pawon ini juga turut bertugas untuk menyiapkan sesaji pada upacara-upacara Keraton, maupun sesaji harian. Sesuai dengan namanya, pawon ini berada di sebelah timur Plataran Magangan. 

Pawon Kilen 

Pawon yang dipimpin oleh Paring Dalem Raden Ayu Gebuli ini lebih akrab dikenal dengan Pawon Sekul Kebulen. Pemilihan nama tersebut berasal dari sebuah menu bernama dhahar kebuli yakni, nasi yang dibumbui semacam gulai kambing. 

Saat ini Pawon Sekul Kebulan memiliki beberapa tugas seperti menyediakan menu nasi rames serta kimlo kepada kerabat Sultan, menyiapkan sajian harian, hingga menyiapkan sesaji untuk Upacara Sugengan Agung.

Pawon Patehan

Salah satu tugas unik pawon ini adalah menyiapkan teh yang digunakan sebagai sesaji di Bangsal Prabayeksa setiap pukul enam pagi. Selain itu, tugas utama dari pawon ini adalah menyiapkan Ladosan Dalem untuk Sultan di jam 06.00-11.00 siang setiap hari Pawon Patehan.

Tak lupa, pawon ini juga akan membantu menyiapkan minuman pada beberapa acara khusus seperti Ngabekten, Jamasan Pusaka, dan Pisowanan Malem Garebeg.

Pawon Prabeya

Pawon ini memiliki tugas utama untuk menyiapkan dan menyajikan Dhahar Dalem atau menu makan sehari-hari bagi Sultan. Ladosan Dhahar Dalem itu nantinya akan diantarkan langsung oleh Abdi Dalem Gladhag menggunakan jodang atau semacam tandu.

Pawon Garwa Dalem 

Pawon ini memiliki keunikan utama sebagai tempat yang dikhususkan untuk mempersiapkan hidangan bagi istri Sultan. 

Pada perkembangannya, berdiri juga  Pawon Keraton Kilen yang digunakan untuk menggantikan pawon miliki Sultan sebelumnya. Pawon ini tetap memiliki tugas utama untuk menyiapkan makanan Sultan. Pada dasarnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X memutuskan untuk melakukan monogami supaya setiap pawonnya tidak terpisah dan berada di kediaman pribadinya.

Sumber : Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

Penulis : Rossa Deninta

Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Previous article

Masjid Gedhe Kauman : Sejarah dan Perannya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU