JogjaKUNewsSejarahWisata

Mengenal Nilai-Nilai Sejarah Candi Sari

0
Candi Sari

STARJOGJA.COM, JOGJA – Tak banyak yang tahu, Candi Sari jadi satu dari sekian banyaknya candi yang bersejarah di Yogyakarta. Walaupun tak sebesar Candi Prambanan, candi ini juga tetap memiliki pesona dan sejarah tersendiri. 

Candi Sari merupakan candi yang dibangun dengan corak agama Budha yang kental. Hal ini terbukti dari stupa yang terdapat pada bagian atap candi. Oleh sebagian masyarakat, Candi Sari dipercaya pernah digunakan sebagai tempat tinggal dari para biksu. Itu sebabnya, candi ini memiliki bentuk bangunan yang terdiri dari beberapa tingkatan.

Ciri khas lainnya dari candi ini adalah tiga ruangan yang masing-masing berjajar dan dihubungkan dengan pintu serta jendela. Sedangkan, candi pada umumnya hanya memiliki satu ruangan dan terdiri dari satu tingkatan saja. Selain digunakan sebagai penghubung, keberadaan jendela dalam candi ini juga berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara agar tetap stabil.

Secara struktur, bangunan dari Candi Sari memiliki ukuran sekitar 17,30 x 10 x 17 meter. Memiliki bentuk persegi dengan setiap jendela di setiap sisinya. Pada bagian luar dinding candi, terdapat pahatan arca dewa Bodhisattva dan dewi Tara. Wujud tersebut digambarkan sedang memegang bunga teratai berwarna merah dan biru, atau dikenal juga dengan istilah tribanggha. 

Selain arca dewa dewi, bagian luar dari candi ini juga ditemukan pahatan arca dengan bentuk manusia burung. Istilah lain dari corak tersebut dikenal juga dengan sebutan Kinara Kinari, Kumuda, dan Kalamakara candi. Jika ditotalkan keseluruhannya, arca di candi ini berjumlah 36 buah dengan pembagian di sebelah timur, utara, dan selatan. 

Candi Sari berlokasi di Desa Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Tak jauh dari keberadaan Candi Kalasan. Sampai saat ini, belum diketahui pasti kapan Candi Sari dibangun. Namun, jika ditinjau dari lokasinya, candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke 8 Masehi dengan diprakarsai oleh Dinasti Syailendra. 

Walaupun telah berdiri sejak berabad-abad lamanya, candi ini sebenarnya baru ditemukan oleh masyarakat pada tahun 1929. Namun, saat ditemukan, candi ini sudah dalam keadaan rusak, sehingga sempat dilakukan perbaikan pada tahun 1930. 

Keberadaan Candi Sari telah diubah sepenuhnya menjadi tempat wisata yang cocok dikunjungi saat masa-masa liburan, baik dengan keluarga atau teman-teman. Candi ini buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Tak perlu khawatir, tiket masuk menuju candi ini hanya Rp 5.000 saja. 

Sumber : Visiting Jogja

Penulis : Rossa Deninta

HUT Pemkot Jogja ke 77, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Ingatkan ASN tentang Melayani Masyarakat

Previous article

Sleman Pertahankan Kemandirian dan Kesehatan Lansia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU