STARJOGJA.COM, JOGJA – Sistem Pembinaan Bagi Pelaku Usaha ( sibakul) menjadi inovasi Dinas Koperasi dan UMKM DIY dalam mengkoordinasikan setiap koperasi dan UMKM di wilayah DIY.
Wisnu Hermawan S.P., M. T, PLH. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY mengatakan, inovasi kemunculan SiBakul berasal dari pelatihan kepemimpinan kepala Dinas Koperasi UMKM DIY, Sri Nurkyatsiwi yang saat ini menjadi PJ Bupati Kulon Progo.
“SiBakul adalah program pelatihan kepemimpinan dari bu Kadis Sri Nurkyatsiwi yang merangkap jadi PJ Bupati Kulon Progo yang terus berkelanjutan dan mengalami transformasi sejak tahun 2019 sampai sekarang”, ungkap Wisnu kepada Star FM.
Saat pertama kali berdiri, skema SiBakul hanya berupa skema pendataan atau base data mengenai persebaran data UMKM. Pasalnya, kehadiran SiBakul memiliki tujuan utama dalam menangani data sebaran UMKM dari setiap lembaga dan sektor yang saling tumpah tindih. Walaupun begitu, sistem ini sudah memiliki IT yang cukup kompleks.
Ir. Atmaji, Wakil Ketua DPRD DIY memiliki pandangan jika keputusan Dinas Koperasi DIY dinilai sangat bagus, salah satunya dalam memanfaatkan momentum digitalisasi pada bidang usaha. Selain itu, hal ini juga dianggap sebagai nilai positif dalam memanfaatkan aktivitas online setelah terjadinya pandemi.
“Saya kira sangat bagus sekali dan patut diapresiasi, saya ucapkan terima kasih atas inisiasinya. Sekarang kan memang eranya orang cenderung cari informasi di smartphone, sehingga apa yang diinisiasi oleh dinas koperasi lewat sibakul kemudian menuju ke era digitalisasi UMKM” jelas Atmaji.
Saat ini, SiBakul memiliki ragam menu atau program yang sangat kompleks untuk digunakan oleh pelaku UMKM. Selain terdapat menu profil koperasi, terdapat juga menu produk UMKM Market Hub, klinik koperasi, sebaran UMKM yang terdapat di Desa Preneur, hingga penanganan penurunan stunting.
Tak hanya itu, SiBakul turut berhasil dalam menciptakan menu kolaboratif seperti mengakomodir pemasaran produk UMKM yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bantul. SiBakul juga melakukan kolaborasi dengan badan POM dengan harapan setiap pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal, izin edar, dan mengakses perizinan yang juga difasilitasi oleh mereka.
Terakhir, SiBakul berkomitmen dalam mengembangkan menu sistem dengan berbagai macam sistem perbankan. Hal ini dilakukan demi memberikan benefit lebih sekaligus memperluas strategi promosi UMKM yang terlibat di dalamnya.
“SiBakul juga berkomitmen dengan menu sistem yang dikembangkan oleh sistem perbankan seperti Mandiri, BNI, juga BPD untuk kemudian mengembangkan Qris dinamis, kita juga membantu mempromosikan produk UMKM kita seperti di dalam laman pemasaran Bank Mandiri”, jelas Wisnu.
Keseluruhan benefit tersebut nantinya dapat digunakan oleh pelaku UMKM untuk mengetahui posisi bisnisnya, sehingga nantinya dapat dibantu melalui pelatihan, inkubasi, hingga pemasaran dalam sebuah pameran. Umumnya, pemasaran pameran ini dimulai dari level desa, dusun, mall, hingga sampai keluar wilayah Jogja, dan luar negeri.
Program ini terus didukung baik oleh DPRD DIY dalam melihat potensi serta nilai-nilai baik yang diberikan oleh SiBakul terhadap UMKM sekaligus kondisi perekonomian DIY.
“Kami sebagai DPRD DIY tentu sangat mendukung sekali dan mudah-mudahan terus berlanjut, apalagi tagline kita “UMKM Harus Naik Kelas”. Perlu kita sampaikan juga bahwa pertumbuhan ekonomi di DIY ini kontribusi UMKM sangat besar, jadi kalau UMKM ini tidak collab maka pertumbuhan ekonomi DIY akan tersendat”, tutur Atmaji.
Penulis : Rossa Deninta
Comments