STARJOGJA.COM, Info – Film The Watchers karya sutradara Ishana Night Shyamalan menceritakan tentang mahluk mitos menakutkan dari cerita rakyat Iralandia. Film adaptasi novel fiksi karya A.M. Shine ini menjelaskan tentang mahluk yang memiliki banyak nama salah satunya “Changeling”, hantu yang suka menyamar menjadi wujud orang, lalu bergabung bersama keluarga orang tersebut untuk mengejutkan mereka.
Ada juga yang menjuluki “The Watchers” sebagai “orang-orang bersayap”, atau sering pula disebut “peri”.
Tapi jangan berpikir bahwa makhluk-makhluk itu akan terlihat seperti peri “pixie” yang bertopi kerucut dengan sayap berkilauan dan ramah.
“The Watchers” digambarkan sebagai makhluk yang tidak ramah dan memiliki perangai yang suka mengintimidasi.
Pada film ini, mereka mengurung manusia di tengah hutan luas yang belum terjamah dan tidak akan melepas manusia yang tersesat itu hidup-hidup dari sana.
Mereka akan mengepung hutan pada malam hari untuk memerangkap siapa saja yang mencoba masuk dan membunuh siapa saja yang hendak ke luar hutan.
Jika ingin selamat, terdapat aturan yang tidak boleh dilanggar. Pertama, jangan coba-coba berjalan di luar ruangan saat gelap; Kedua, selalu menghadap ke depan cermin satu arah yang sudah disediakan di ruangan perlindungan; dan Ketiga, jangan menjauhi cahaya saat terang.
Dalam film ini, penonton akan melihat bahwa para Watchers dapat bertindak licik dengan berubah wujud menyerupai manusia untuk menjalankan tipu daya.
Cakar dan gigi mereka semakin membuat mereka menjadi lawan yang tangguh.
Singkat kisah, seorang perempuan berusia 28 tahun bernama Mina (diperankan oleh Dakota Fanning, “Once Upon a Time… in Hollywood,” “The Equalizer 3”) turut terjebak dalam perangkap The Watchers di tengah hutan terpencil di bagian barat Irlandia.
Mina pun menjadi subjek yang diintimidasi oleh Watchers. Untungnya, Mina bertemu tiga orang penyintas lainnya di hutan itu bernama Madeline, Daniel, dan Ciara.
Keempat orang tersebut bekerja sama untuk bertahan hidup di tengah hutan dengan menempati ruangan perlindungan yang tampak lebih menyerupai dekorasi ruang tamu rumahan. Ada sofa, televisi yang menyala serta pemutar keping DVD acara varietas televisi bertajuk “Penghuni Terakhir”.
Namun di ruangan itu tidak terdapat makanan dan obat-obatan, sehingga keempatnya harus bekerja sama untuk berburu ketika hari mulai terang. Mereka harus kembali lagi ke ruangan tersebut sebelum hari mulai gelap agar tidak terbunuh.
Hari-hari Mina dan kawan-kawan terjebak dan terputus dari peradaban dunia berganti menjadi berminggu-minggu. Dengan mudah, kondisi itu mengeluarkan karakter-karakter emosional dalam diri mereka berempat.
Rasa penat diisolasi di tengah hutan yang gelap memunculkan tekanan yang meresahkan pikiran mereka saat tengah berjuang untuk mendapatkan makanan dan tidur dengan layak.
Daniel yang masih sangat muda, satu-satunya laki-laki dalam kelompok itu, terus-menerus merasakan dimarahi oleh pemimpin kelompok bernama Madeline.
Madeline tidak suka berbicara omong kosong. Dia juga sering kali mengeluarkan kata-kata kejam kepada Daniel jika dia merasa Daniel tidak cukup baik dalam menjalankan tugas perburuan makanan.
Sedangkan Ciara merasa depresi akibat kehilangan jejak suaminya, John Kelly. Sebelum Mina masuk ke dalam kelompok, John adalah bagian dari penghuni ruangan perlindungan itu. Pria itu hilang saat mencoba mencari bantuan ke luar hutan.
Di awal film ditunjukkan bahwa John gagal kembali ke ruangan etalase saat hari kadung gelap, membuatnya menjadi buruan Watchers karena melanggar aturan.
Di sisi lain, Mina memiliki karakter pemberontak. Ini membuat Madeline dan Mina terus-menerus saling menilai ulang keterampilan satu sama lain dalam pengambilan keputusan.
Mina terus mendesak kelompoknya untuk mencari jalan ke luar dari hutan tersebut sejak hari pertamanya di sana.
Tapi Madeline berpikir usahanya itu hanya akan berakhir sia-sia.
Dia khawatir hutan yang luas tersebut terlalu berbahaya karena memiliki kecenderungan untuk menyesatkan siapa saja yang sudah telanjur berada di dalam batas pengepungan Watchers.
Namun Mina harus mengantarkan burung beo eksotis kepada pemiliknya di suatu desa terpencil sekitar hutan tersebut.
Jika di sekitar hutan itu masih terdapat desa yang hidup, maka Mina berpikir bahwa Watchers itu mungkin hanya kecemasan mereka saja selama ini.
Menurut Mina, pada dasarnya saat malam, seseorang mungkin hanya ingin menciptakan suasana mencekam agar membuat mereka takut dan tak beranjak ke luar ruangan mereka yang nyaman.
Suara, jeritan, dan tindakan yang semuanya mereka dengar dari luar ruangan adalah kesengajaan yang dibuat-buat.
Semua kengerian itu dibuat-buat untuk meninggalkan kesan mendalam bahwa telah terjadi kekerasan dan kerusakan di luar ruangan mereka akibat perbuatan suatu makhluk yang mengerikan.
Tapi Madeline bersikeras bahwa itu tidak benar, karena menurutnya Watchers bukanlah hanya mitos belaka.
Madeline berkata makhluk itu dapat berbuat apa saja, termasuk menyerupai wujud manusia, agar dapat mencelakai semua orang. Dan karena menjadi yang tertua di kelompok, Madeline terus berusaha ekstra untuk melindungi semuanya.
Tapi dia tidak bisa benar-benar dianggap berhasil melakukannya. Karena penyunting film sudah memasukkan adegan penting tadi di awal cerita.
Film “The Watchers” (2024) mengandung konten kekerasan, di mana penonton akan diperlihatkan ketika makhluk misterius melakukan aksi jahatnya yang mengerikan.
Film “The Watchers” sudah tayang di layar bioskop Indonesia sejak 12 Juni 2024. Film ini menjadi debut penyutradaraan Ishana yang merupakan anak dari sutradara kawakan M. Night Shyamalan yang juga produser untuk film ini.
Cerita yang menegangkan, karakter yang mudah diingat, dan sejumlah kejutan di sepanjang jalan ceritanya menjadi andalan “The Watchers” untuk menjadi tontonan yang mengasyikkan bersama keluarga saat mengisi waktu libur panjang bersama-sama.
Sumber: Antara
Baca juga : Film Kingdom of the Planet of the Apes Peroleh Pendapatan 237 Juta Dolar AS
Comments