STARJOGJA.COM, Diet Planetary tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh karena disinyalir turut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan
Sebuah studi yang di unggah di The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menjelaskan diet planetary merupakan metode menurunkan berat badan dengan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein nabati dan membatasi sumber protein hewani.
Tidak jauh berbeda dengan diet mediterania, planetary juga berhubungan dalam meminimalisir risiko kematian dini sebesar 30%. Sebab, diet ini berkontribusi dalam mencegah penyebab penyakit kanker, jantung, dan paru-paru.
Para peneliti menganalisis data lebih dari 200.000 orang yang dihimpun dari studi kesehatan perawat serta studi tindak lanjut professional kesehatan. Peserta tidak memiliki riwayat penyakit kronis dan diminta mengisi kuesioner terkait diet yang mereka lakukan selama 4 tahun hingga 34 tahun.
Peneliti mencantumkan kelompok makanan berdasarkan asupan sehari-hari seperti sayuran, biji-bijian, unggan, dan kacang-kacangan. Penelitian itu menunjukan 10% individu yang menjalankan planetary memiliki risiko kematian sebesar 30% lebih rendah dibanding kelompok lainnya.
“Makanan ini menyediakan banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, antioksidan, serat, protein, dan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan tubuh kita untuk tetap sehat dan mencegah penyakit kronis. Pola makan ini juga membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan karena dampak lingkungan yang lebih tinggi dari makanan tersebut dan hubungannya dengan kondisi seperti kanker kolorektal dan penyakit jantung. Dengan mendukung pola makan ini, kita dapat meningkatan kesehatan manusia dan bumi,” kata Anna Arthur, seperti disebutkan Medical News Today, dikutip pada Selasa (11/6/2024).
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebutkan diet ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan oleh masyarakat lantaran memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Mengonsumsi kacang-kacangan atau sumber protein lainnya memang telah dipercaya membantu mengurangi risiko masalah kesehatan. Terutama persoalan penyakit kardiovaskular yang tengah melonjak di hampir seluruh negara.
Sumber protein nabati lebih kaya kandungan antioksidan dan serat sehingga membantu mengontrol gula darah serta kolesterol. Namun, pada diet planetary tidak hanya berdampak bagi kesehatan manusia, tetapi mampu membantu pelestarian lingkungan dari efek gas rumah kaca.
Dilansir Harvard T.H Chan School of Public Health, diet planetary mempunyai kontribusi untuk menekan laju gas rumah kaca sebesar 29%, kebutuhan pupuk 21% lebih rendah, dan memanfaatkan lahan pertanian 51% lebih rendah.
“Mengubah pola makan dapat membantu memperlambat proses perubahan iklim, dan apa yang paling sehat bagi planet ini juga paling sehat bagi manusia,” jelas Walter Willett professor epidemiologi dan nutrisi.
Sumber Protein Nabati
- Tempe
- Tahu
- Susu kedelai
- Kentang
- Ubi jalar
- Jagung
- Bayam
- Kacang tanah
- Kacang kedelai
- Kacang hijau
- Jamur
- Alpukat
- Kacang almond
- Gandum
- Asparagus
Baca juga : Star Insight Mei 2024
Sumber : Bisnis.com
Comments