News

Kemenkes Tetap Melayani Haji Non Reguler

0
64 kloter DIY
Sejumlah jamaah calon haji berjalan menuju pesawat saat pemberangkatan kloter terakhir Embarkasi Boyolali di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (17/9). ANTARA FOTO

STARJOGJA.COM, Info – Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) tetap melayani kesehatan bagi jamaah haji non reguler. Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo mengatakan ada sekitar 20 peserta haji non-reguler yang berobat ke KKHI selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza).

“Jamaah haji non-regular banyak ditemukan setelah mereka bermasalah dengan kesehatannya. Oleh aparat Saudi mereka dibawa ke KKHI,” tutur Liliek.

Hal ini karena aparat Saudi hanya mengenal KKHI sebagai fasilitas kesehatan khusus jamaah haji Indonesia, sehingga setiap jamaah haji Indonesia yang sakit akan dibawa ke KKHI.

Dia menjelaskan penyebab sakit jamaah haji non-reguler tersebut beragam, mulai dari kelelahan hingga penyakit bawaan seperti diabetes melitus dan jantung.

Liliek juga menjelaskan tentang seorang haji non-reguler yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dengan identitas yang kurang jelas. Awalnya, peserta haji tersebut ditolak di RSAS, kemudian dibawa dan dirawat di KKHI. Namun karena kesadarannya mulai menurun, peserta haji tersebut dirujuk kembali ke RSAS dan diterima dengan baik.

Pada kesempatan tersebut, Liliek menambahkan pada 2023 terdapat 238 peserta haji yang mengikuti Program Safari Wukuf. Untuk mengangkut mereka, disediakan 15 bus, dengan 6 bus diantaranya khusus untuk jamaah yang harus berbaring.

Tahun ini jumlah jamaah haji yang mengikuti safari wukuf hanya 53 orang, karena kondisi mereka yang tidak memungkinkan untuk berangkat bersama kloter.

Liliek mengatakan hal tersebut saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Jeddah Yusron B Ambary di KKHI Makkah pada Selasa (26/6). Yusron menerima laporan adanya beberapa jamaah haji non regular seperti furoda maupun jamaah haji visa ziarah datang ke klinik dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi sakit.

Menurutnya, pengawasan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terhadap KKHI sangat ketat, sehingga hampir setiap hari mereka melakukan kunjungan ke KKHI.

Dia menyebutkan jumlah kasus kematian jamaah haji secara keseluruhan pada 2023 mencapai 800 orang. Hal ini menjadi catatan bagi Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan haji.

Menurutnya, fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia, seperti KKHI, sangat membantu pihak Arab Saudi dalam menangani jamaah haji yang sakit.

 

Sumber: Antara

Baca juga : Belum Ada Informasi Resmi dari Arab Saudi Soal Haji

Bayu

Ini Bahaya Dari Kesepian  

Previous article

Tranformasi Telkom, Kembangkan Bisnis Data Center di Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News